PINUSI.COM - Bali selain menjadi pulau dengan destinasi wisata populer hingga ke mancanegara menambah nilai tersendiri. Untuk pinusian yang sedang di Bali, kali ini ada destinasi wisata ramah muslim yang bisa kalian datangi selagi menikmati waktu ngabuburit bahkan wisata religi.
Mengutip dari laman Halal Trip, berikut 4 destinasi wisata ramah muslim di Bali.
1. Masjid Al - Hidayah Bedugul
sumber: instagram @zainahj
Masjid ini terletak di Jalan Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Apalagi berdiri di depan objek wisata Danau Baratan, Bedugul, atau Pura Ulun Danu. Masjid Al Hidayah Bedugul memiliki bangunan yang cukup megah dengan desain cantik yang dipengaruhi gaya arsitektur Bali.
Selain itu, di Masjid Al Hidayah Bedugul ini wisatawan muslim juga bisa menikmati aktivitas agrowisata strawberry yang cukup menyenangkan. Anak-anak akan mendapatkan pengalaman luar biasa melihat stroberi tepat di depan mata mereka.
2. Masjid Nurul Huda Gelgel
sumber: instagram @shafwahtravel
Kampung Gelgel merupakan kampung Islam pertama di Bali. Masyarakat setempat membangun masjid pertama di Bali yang diberi nama Masjid Nurul Huda. Usia masjid sudah lebih dari 200 tahun. Masjid Nurul Huda Gelgel dibangun pada akhir abad ke-13 oleh Raden Modin dan Kyai Abdul Jalil, prajurit Majapahit.
Saat itu, Raja Gelgel, Dalem Ketut Ngulesir, kembali ke Bali setelah menghadiri pertemuan raja-raja nusantara di Kerajaan Majapahit.
3. Desa Pegayaman
sumber: dispar buleleng
Kampung Islami di Bali lainnya yang patut Anda masukkan ke dalam daftar adalah Desa Pegayaman di Kabupaten Buleleng. Jaraknya sekitar 65 kilometer dari Denpasar dan sekitar 9 kilometer dari Singaraja. Di sini ada suku atau etnis bernama Nyama Selam yang beragama Islam.
Namun dalam kesehariannya, warga desa tetap menjalankan tradisi lokal seperti masyarakat Bali pada umumnya. Sebutan ini menunjukkan adanya toleransi antar penduduk Bali yang multi agama karena meskipun ada perbedaan agama, kedua belah pihak saling menyebut ‘saudara’.
4. Desa Loloan Jembrana
sumber: NU
Desa Loloan Jembrana berjarak sekitar 90 kilometer dari Denpasar. Desa ini dikenal sebagai tempat tinggal komunitas muslim terbesar di Bali. Di desa ini Anda bisa melihat banyak peninggalan Islam masa lalu, seperti Masjid Raya Baitul Quddim.
Masjid ini didirikan pada tahun 1679 oleh seorang ulama Bugis asal Buleleng bernama Haji Yassin. Ia kemudian pergi ke sebelah Timur Sungai dan membangun masjid di tepi sungai Ijogading.