PINUSI.COM - Kalau pinusian mendengar Prancis, yang terlintas di pikiran adalah Paris dan Eiffel Tower.
Gemerlapnya Kota Paris membuat wisatawan lokal hingga mancanegara ingin berbondong-bondong menyaksikan indahnya kota tersebut.
Berdasarkan laporan Timeout, Paris bukanlah kota terbaik yang layak dikunjungi.
Berikut ini 4 kota terbaik di Prancis:
1. Lyon
Foto: unsplash/nguyen doang huang nhu
Meskipun reputasi 'ibu kota kuliner' berasal dari restoran tradisional yang banyak dagingnya dikenal sebagai bouchons, restoran fusion di Lyon mencuri perhatian, seperti Ayla Perancis-Lebanon dan Poissonchat Amerika Selatan-Jepang.
Lalu, ada keindahan kota yang sederhana dengan cahaya yang menari dari kubah berlapis emas Hôtel de Ville, sebelum terbenam di belakang Fourvière Basilica, dan kreasi trotoar mosaik Lyon, Banksy, Ememem.
2. Brest
Foto: unsplash/martin tulard
Brest adalah contoh jangan menilai buku dari sampulnya.
Linograf dan kosmetik buatan sendiri dari galeri seni sekaligus butik Les Ovnis, teh krim Cornish (atau lebih tepatnya Breton) di L’Échappé Belle, dan musik folk di pub Irlandia-Breton Tir Na N’Og, membentuk jiwa Brest.
Sebuah kapal feri pada April–September berlayar menuju Semenanjung Crozon yang sangat indah, tempat tebing granit dan padang rumput yang dipenuhi semak belukar, terlihat ditendang dan dihantam oleh setiap badai yang menderu melintasi Atlantik.
3. Nancy
Foto: unsplash/marthilde c
Saat meninggalkan stasiun, Pinusian langsung dihadapkan pada dinding Art Nouveau Brasserie Excelsior yang dicat dengan rumit.
Art Nouveau, bukan nouveau, adalah pendahulu Art Deco, kurang geometris dan lebih bermotif bunga, dengan banyak semak belukar.
Keindahan dinding ini terlihat detail pahatan pintu, bingkai jendela, dan langit-langit kaca patri pada bangunan yang seharusnya biasa saja.
4. Narbonne
Foto: unsplash/ian kirkland
Narbonne adalah salah satu tempat paling bersejarah di Prancis, dibuktikan dengan reruntuhan Romawi yang bermunculan di sekitar pertokoan jalan raya.
Katedral Gotik, Saint-Just et Saint-Pasteur, tidak pernah selesai sepenuhnya, tapi itulah yang membuatnya begitu menarik, karena bagian-bagian yang belum selesai, membiarkan sinar matahari Languedoc yang berlimpah masuk dalam sorotan seperti obor.
Les Halles, pasar tertutup, memiliki cassoulet yang lebih besar dari kuali, bulu babi berduri, dan tumpukan kerang.
Yang paling menarik adalah 'nocturnes' (acara malam) yang terkadang diadakan di sini, bayangkan sebuah disko tahun 80-an di pasar. (*)