PINUSI.COM - Indonesia punya banyak destinasi wisata bagi Umat Buddha, termasuk dalam merayakan Hari Raya Waisak, namun juga dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
Mengutip dari Kemenparekraf, berikut ini 3 destinasi wisata untuk libur Hari Raya Waisak di Indonesia:
1. Candi Borobudur
Foto: pexels/Mario la Pergola
Candi Borobudur wajib masuk dalam daftar tersebut.
Salah satu dari lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) ini tercatat sebagai Candi Buddha Terbesar di Dunia.
Menariknya lagi, setiap tahunnya Candi Borobudur menjadi pusat perayaan Hari Raya Waisak Nasional, begitupun pada perayaan Waisak Nasional 2568 BE tahun ini.
Perayaan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur selalu digelar meriah dan khidmat.
Bahkan, rangkaian perayaan tersebut sudah dilakukan sejak awal Mei 2024.
Puncak perayaan Waisak di Candi Borobudur ditandai dengan pelepasan ribuan lampion yang membuat langit sekitar candi bercahaya terang.
Hal ini turut menjadi daya tarik wisata di Candi Borobudur.
2. Candi Mendut
Foto: Instagram@disparpora.magelangkab
Candi Mendut menjadi salah satu candi yang menjadi pusat rangkaian perayaan Hari Raya Waisak Nasional.
Lokasinya tidak jauh dari Candi Borobudur, tepatnya di Jalan Mayor Kusen Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, sekitar 4,5 kilometer dari Candi Borobudur.
Puncak perayaan Waisak di Candi Mendut berupa kirab yang dilakukan Umat Buddha, dengan berjalan kaki menuju Candi Borobudur.
Dalam kirab tersebut, para biksu akan memercikkan air suci dan bunga mawar putih ke arah umat dan warga di sepanjang jalan.
Menurut filolog dari Belanda JG de Casparis, Candi Mendut diperkirakan dibangun pada 824 M oleh raja pertama dari wangsa Syailendra.
3. Candi Muaro Jambi
Foto: Wonderful Indonesia
Tak hanya Pulau Jawa yang memiliki candi, Pulau Sumatera juga punya candi yang menarik untuk dikunjungi dalam merayakan Waisak, yakni Candi Muaro Jambi.
Candi ini merupakan perpaduan antara Hindu dan Buddha.
Berdasarkan catatan sejarah, fungsi dari Candi Muaro Jambi adalah sebagai tempat peribadatan dan belajar Agama Buddha, hal ini diperkuat dengan corak Buddhisme dan penemuan tulisan aksara Jawa Kuno pada bangunan candi.
Fakta menarik lainnya, dalam buku Travelnatic Magazine Vol 2, dijelaskan kawasan Candi Muaro Jambi memiliki luas 155.269,58 hektare, atau 10 kali lipat lebih luas dari kawasan situs Borobudur.
Di kompleks Candi Muaro Jambi terdapat 11 candi utama, namun diperkirakan masih terdapat 82 reruntuhan yang masih tertimbun. (*)