PINUSI.COM - Banyak destinasi wisata menarik di Kota Salatiga, Jawa Tengah, mulai dari masa kerajaan hingga kekinian.
Berikut ini 6 destinasi wisata di Salatiga yang layak dikunjungi, versi Visit Jateng.
1. Desa Wisata Tingkir Lor
Foto: instagram@desawisata_tingkirlor
Desa Wisata Tingkir Lor memiliki lanskap alam yang indah, mulai dari gunung-gunung hingga areal persawahan yang hijau.
Lokasinya hanya 300 meter di sisi barat pintu keluar Tol Salatiga.
Selain wisata alam, Desa Tingkir lor terdapat makam Mbah Abdul Wahid, yang merupakan canggah KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Wisatawan dapat mencoba paket wisata bersepeda dengan suasana pedesaan yang asri dan sejuk. Ada juga dua paket wisata lainnya, seperti gamelan dan edukasi latte.
2. Lapangan Pancasila
Foto: instagram@somebodyawful_
Lapangan Pancasila tidak hanya digunakan masyarakat untuk olahraga seperti lari dan sepak bola, tetapi juga digunakan sebagai taman bermain untuk anak-anak.
Di sini, anak-anak bisa bermain mobil-mobilan, sepeda, dan mainan menarik lainnya.
Jika merasa lelah dan haus setelah bermain di Lapangan Pancasila, Pinusian dapat mencoba berbagai makanan yang dijual di sepanjang alun-alun.
Di area Lapangan Pancasila ini terdapat sebuah monumen, di mana pada monumen tersebut tertulis nama 3 tokoh pahlawan nasional dari Salatiga, yaitu Adi Sucipto, Brigadir Jenderal Sudiarjo, dan Komandan Yos Sudarso.
3. Agrowisata Salib Putih
Foto: instagram @petrus_gracio
Agrowisata Salib Putih merupakan agrowisata yang terletak di Jalan Hasanudin Km 4 (Salatiga - Kopeng).
Tempat ini menawarkan pemandangan indah dan udara segar dari perkebunan yang ada di sekitarnya.
Beberapa fasilitas yang dapat ditemukan di Agrowisata Salib Putih antara lain jogging track, area outbound, perkebunan, peternakan, camping ground, restoran, dan ruang pertemuan yang dapat digunakan untuk kegiatan indoor.
4. Pemandian Kalitaman
Foto: instagram @wisatajateng
Air dalam Pemandian Kalitaman bersumber dari mata air alami, sehingga sangat segar.
Uniknya, sumber air muncul dari beberapa lubang di dasar kolam. Pemandian ini memiliki kolam yang cocok untuk olahraga renang.
Berdasarkan literatur sejarah, Pemandian Kalitaman dibangun pada masa kolonial Belanda, tepatnya pada tahun 1928. Saat itu, warga menyebutnya dengan Badplaats Kalitaman.
Berdasarkan prasasti yang berada di Dukuh Plumpungan, Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Salatiga sudah ada sejak tahun 750 Masehi, yang pada saat itu merupakan wilayah Perdikan.
Prasasti Plumpungan berisi ketetapan hukum tentang status tanah perdikan atau swatantra, bagi suatu daerah yang ketika itu bernama Hampra, yang kini bernama Salatiga.
Pemberian perdikan tersebut merupakan hal yang istimewa pada masa itu oleh seorang raja, dan tidak setiap daerah kekuasaan bisa dijadikan daerah Perdikan.
Perdikan berarti suatu daerah dalam kerajaan tertentu yang dibebaskan dari segala kewajiban pembayaran pajak atau upeti, karena memiliki kekhususan tertentu.
Dasar pemberian daerah perdikan itu diberikan kepada desa atau daerah yang benar-benar berjasa kepada seorang raja.
6. Gedung Papak
Foto: Visit Jateng
Salatiga memiliki banyak bangunan peninggalan kuno Pemerintah kolonialis Belanda yang kaya nilai sejarah.
Salah satu bangunan adalah Gedung Papak, yang sekarang digunakan sebagai Kantor Wali Kota Salatiga.
Dibangun sekitar tahun 1850, gedung tersebut sebenarnya dipersiapkan untuk tempat tinggal Ratu Juliana, ketika berkunjung ke negeri jajahannya.
Nama Papak muncul karena bentuk bangunannya rata (bahasa Jawa Papak), berbeda dari gedung lainnya di zaman pemerintahan kolonial Belanda, yang mayoritas memiliki arsitektur bergaya Eropa. (*)