PINUSI.COM - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) sudah yakinkan langkahnya dalam mengambil porsi dan menjadi pemain besar pada industri data center. Semangat ini muncul setelah dilakukannya Groundbreaking NeutraDC Hyperscale Data Center (HDC) Batam pada Desember 2022 lalu.
HDC Batam tersebut juga akan jadi bagian besar dari ekosistem data center TelkomGroup yang terhubung dengan data center domestik dan internasional, edge data center, dan hyperscale data center di Cikarang.
BACA LAINNYA : Perusahaan Induk Google Matikan Divisi Robot Alphabet, Demi Efisiensi Produk dan Keuntungan Lebih Besar Bagi Perusahaan
Salah satu kunci dari keberhasilan data center itu sendiri ialah tergantung dari tingkat efesiensi dalam penggunaan energinya. Semakin tinggi kemampuan computing dari penghuni data center yang dalam hal ini merupakan pemain digital, maka dibutuhkan energi yang sangat besar untuk itu.
"Dengan begtu, para pemain digital tersebut cukup membutuhkan energi yang efisien dan hijau (green). Akan kita buktikan, pada 2023 pertengahan mungkin paling lambat, data center berbasiskan energi biru dan ramah lingkungan akan ada di Indonesia," terang Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Wijaksono melalui tulisan.
Telkom juga akan melakukan kerja sama dengan Singtel yang juga pemain lama data center di Singapura.
Bersamaan kedua belah pihak siap menangkap potensi kebutuhan spillover demand yang berasal dari Singapura dan sekitarnya, untuk memenuhi kebutuan domestik di Indonesia.
Pada 2030 nanti di Indonesia setidaknya membutuhkan minimal 1.200 MegaWatt atau setara dengan 1,2 GW data center. Hal ini menjadi peluang besar yang tidak terlepas dari demografi yang menyebabkan kebutuhan tersebut meningkat.
Editor : Cipto Aldi