PINUSI.COM - Ketegangan geopolitik, pandemi Covid-19, perubahan iklim, serta perkembangan teknologi digital yang cepat, termasuk perkembangan artificial intelligence, masih menjadi tantangan besar yang dihadapi Indonesia, bahkan dunia.
Untuk menghadapi tantang tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan hal yang bisa dilakukan, yaitu dengan terus meningkatkan kualitas diri dengan terus belajar.
Menurutnya, negara ini butuh perubahan dan membutuhkan peningkatan.
BACA LAINNYA: Bank Dunia Sarankan Indonesia Hapus Pengecualian Pajak, Ini Kata Sri Mulyani
Indonesia juga masih memiliki tantangan yang harus dihadapi, yaitu pemerataan di segala aspek, terutama gap infrastruktur yang masih sangat besar, karena wilayah Indonesia yang luas dan memiliki banyak pulau.
Meski begitu, Indonesia juga memiliki keunggulan dengan populasi demografinya yang relatif muda, jika dibandingkan negara tetangga seperti, Korea, Jepang, dan Cina, yang terus-menerus mengalami penurunan populasi.
Maka dari itu, generasi muda butuh investasi lain, tidak hanya kesehatan, melainkan juga edukasi, seperti membangun karakter, melatih skill, serta menjaga imunitas agar tidak terkena penyakit.
BACA LAINNYA: Bertemu Gubernur JBIC di Incheon, Sri Mulyani Bahas Ini
Sri Mulyani mengimbau seluruh jajaran Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) menjadi inspirator dan dinamisator yang baik dalam mengelola anggaran, serta mengembangkan kompetensi diri.
Juga, berpikir strategis, profesional, passionate dalam bekerja, serta berinovasi dan kreatif dalam menghadapi berbagai dinamika perekonomian global yang semakin kompleks.
Hal itu dilakukan untuk menjadikan Indonesia menjadi negara yang lebih baik. (*)
Editor: Yaspen Martinus