Seorang Hoarder akan memiliki banyak barang dan menyimpan barang-barang tersebut secara berantakan.
Pinusi.com – Hoarding adalah sebuah disorder yang membuat pasiennya sulit untuk berpisah dengan barang yang dimiliki, karena barang tersebut dirasa memiliki nilai.
Seorang Hoarder akan memiliki banyak barang dan menyimpan barang-barang tersebut secara asal, sehingga terjai tumpukan-tumpukan.
Hoarding dapat menimbukan efek negatif yang berkaitan dengan faktor emosional, fisik, sosial, finansial, bahkan legal.
Kebiasaan hoarding dianggap cukup meresahkan jika barang yang dikumpulkan dan tidak boleh disingkirkan itu mengganggu kualitas hidup sehari-hari, baik dirinya hingga anggota keluarga lainnya.
Perilaku ini cukup berkaitkan dengan masalah kejiwaan seperti depresi berat, schizofrenia, dan Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Saat ini, hoarding tergolong dalam bagian OCD serta gangguan kecemasan (anxiety disorder).
Tanda-tanda Anda Seorang Hoarder
- Menyimpan barang yang tidak jelas
Biasanya barang-barang yang disimpan oleh hoarder tidak bernilai bagi orang lain. Contohnya seperti, koran, majalah, kantong plastik, karton, peralatan rumah tangga, pakaian dan lainnya.
Pada kasus tertemtu Hoarder juga bisa melakukan hoarding pada binatang, dengan memiliki banyak hewan peliharaan dan tidak efektif untuk dirawat.
Pasien akan sangat marah jika ada yang membuang ataupun memindahkan barang-barang yang telah dikumpulkannya. Lebih parah lagi, terkadang ada yang sampai pada tahap tidak ingin barangnya disentuh.
- Kesulitan membuat keputusan
Bagi hoarder, barang kepunyaannya dianggap paling bernilai dan memiliki kemungkinan akan digunakan pada masa depan.
Maka dari itu, mereka sangat sulit untuk memiliah mana barang yang perlu disimpan dan mana yang perlu dibuang.
- Memiliki kualitas hidup yang buruk
Tumpukan barang-barang yang ada di rumah akan membuat fungsi rumah tidak berjalan secara sempurna.
Dalam beberapa kasus, barang yang menumpuk membuat orang di rumah akan sulit bergerak bebas. Sehingga sulit untuk dibersihkan dan bisa menimbulkan konflik di dalam rumah.
Jika anda memiliki tanda-tanda di atas, maka penting untuk mencari bantuan agar dapat mengatasi obsesi tersebut. Hoarding dapat diterapi melalui ahli kejiwaan seperti psikolog maupun psikiater. (krn)