search:
|
PinNews

Prabowo Tegaskan Tak Bakal Bisa Diadu Domba dengan Jokowi

Yohanes A.K. Corebima/ Rabu, 24 Apr 2024 11:30 WIB
Prabowo Tegaskan Tak Bakal Bisa Diadu Domba dengan Jokowi

Prabowo Subianto menegakan dirinya tak bakal bisa diadu domba dengan Presiden Joko Widodo. Foto Istimewa


PINUSI.COM - Prabowo Subianto menegakan dirinya tak bakal bisa diadu domba dengan Presiden Joko Widodo.

Dia berpesan kepada kelompok atau orang yang ingin bikin rusak hubungannya dengan kepala negara, supaya segera mengubur mimpi mereka.

Prabowo menegaskan, hubungan baiknya dengan Jokowi tidak bakal bisa dirusak lewat cara apa pun. 

Pernyataan Prabowo tersebut disampaikan lewat anggota tim kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea.

Pesan itu disampaikan Prabowo kepada Hotman untuk selanjutnya diteruskan ke publik. 

"Pesan yang paling dalam adalah jangan ada yang bermimpi mengadu domba saya dengan Jokowi."

"Itu tidak mungkin itu, kata Pak Prabowo," kata Hotman di Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024) malam.

Selain berusaha merusak hubungan baik Prabowo-Jokowi lewat narasi-narasi yang mengadu domba, Hotman mengatakan sampai saat ini masih ada kelompok yang ingin menggagalkan langkah Prabowo-Gibran menuju istana, kendati Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyatakan pasangan ini memenangi Pilpres 2024 tanpa cacat hukum. 

"Ada beberapa oknum yang berusaha menggagalkan pemilu, walaupun pilpres sudah selesai."

"Ada beberapa oknum yang dia atau keluarganya terlibat korupsi dan akan diproses dalam waktu dekat," jelasnya. 

Belakangan, hubungan Jokowi-Prabowo diprediksi bakal merenggang.

Keduanya disebut-sebut tak bakal akur setelah Pilpres 2024, sebagaimana hubungan Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri. 

Prabowo disebut-sebut bakal menjaga jarak dengan Jokowi, lantaran tak mau disetir Jokowi, setelah dirinya menjadi Presiden RI pada 20 Oktober 2024. 

"Jika Prabowo nantinya resmi dilantik jadi Presiden RI ke-8, sangat mungkin pengaruh Jokowi memudar bahkan hilang sama sekali."

"Prabowo niscaya akan melakukan restyling of politics atau penataan ulang politik, sesuai dengan karakter militer dan jiwa patriotiknya," tutur analis politik dari Universitas Jember Muhammad Iqbal. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Yohanes A.K. Corebima

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook