search:
|
PinTect

Apple Batal Hadirkan Open Sky Environment di Vision Pro

Bianca Michelle Devierro/ Kamis, 18 Jan 2024 08:00 WIB
Apple Batal Hadirkan Open Sky Environment di Vision Pro

Apple hapus fitur open sky environment di versi final Vision Pro. Foto: YouTube@apple


PINUSI.COM - Apple akan segera meluncurkan Vision Pro, perangkat canggih yang dapat mengubah ruangan menjadi lingkungan virtual.

Namun, baru-baru ini, Apple menghapus salah satu fitur yang sempat ditampilkan dalam video perkenalan Vision Pro.

Fitur yang dihapus adalah Open Sky Environment, yang memungkinkan pengguna melihat langit terbuka dan cerah di langit-langit kamar mereka.

Fitur ini sebelumnya ditunjukkan dalam video berjudul Introducing Apple Vision Pro, yang diunggah di YouTube beberapa waktu lalu.

Dalam video tersebut, terlihat seorang wanita yang sedang berbaring di tempat tidur sambil menatap langit-langit kamar.

Dengan sekali klik, langit-langit kamar berubah menjadi langit terbuka yang dihiasi awan putih.

Fitur ini diklaim dapat memberikan sensasi relaksasi bagi pengguna.

Namun, dalam video yang diubah oleh Apple, klip wanita tersebut sudah tidak ada lagi.

Selain itu, deskripsi fitur Open Sky Environment juga dihapus dari teks deskripsi Vision Pro.

Apple mengganti deskripsi tersebut dengan "Pilih dari pilihan pemandangan indah atau ubah ruangan Anda menjadi bioskop pribadi dengan Lingkungan Bioskop."

Tidak diketahui pasti alasan Apple menghapus fitur Open Sky Environment dari Vision Pro.

Ada kemungkinan fitur ini tidak berjalan dengan baik atau tidak sesuai dengan harapan Apple.

Apple belum memberikan penjelasan resmi tentang hal ini.

Vision Pro adalah perangkat yang dapat menghadirkan pengalaman virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) yang menakjubkan.

Perangkat ini memiliki layar OLED berukuran 5,5 inci dengan resolusi 4K.

Perangkat ini juga dilengkapi kamera, sensor, dan mikrofon yang dapat mendeteksi gerakan, suara, dan lingkungan pengguna.

Vision Pro diharapkan dapat meluncur pada tahun 2024 dengan harga sekitar 3.000 dolar AS atau sekitar Rp42 juta. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Bianca Michelle Devierro

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook