PINUSI.COM - Selama pandemi berlangsung banyak anak yang kekurangan gizi, hingga adanya peningkatan pada anak Indonesia yang menderita gizi buruk.
Istilah gizi buruk ini dalam dunia medis sering dikenal dengan kwashiorkor. Kwashiorkor adalah kondisi dimana tubuh kekurangan dalam mengonsumsi protein. Protein memiliki peranan yang penting dalam tubuh, sehingga apabila tubuh kekurangan protein akan mudah terdampak penyakit atau infeksi.
Ada beberapa faktor yang dapat mengacu anak mengalami gizi buruk, seperti : sosial ekonomi, kesehatan, sanitasi lingkungan, dan pola asuh orang tua. Tentu pertumbuhan anak akan terganggu, karena gizi yang didapat tidak seimbang.
BACA LAINNYA : Veneer Gigi Jadi Tren Perawatan Gigi Populer, Awas Efek Sampingnya
Untuk mendiagnosa gizi buruk pada anak, tidak boleh sembarangan yang hanya dilihat dari berat badannya saja. Tapi, perlu dilakukan pemeriksaan khusus oleh dokter, karena untuk melihat riwayat kesehatan yang dialami pada masing-masing anak.
Berikut gejala yang dirasakan pada anak apabila mengalami gizi buruk.
- Tubuhnya lemas.
- Berat badan menurun.
- Tidak nafsu makan.
- Kulit mengalami banyak perubahan, salah satunya menjadi kering.
- Rambut mudah rontok dan berubah warna.
Editor : Cipto Aldi