search:
|
PinNews

Ricuh, Petugas Gabungan Bawa Paksa Lansia Kampung Bayam Menggunakan Bus, Warga Geram

Yohannes TH/ Rabu, 22 Mei 2024 11:30 WIB
Ricuh, Petugas Gabungan Bawa Paksa Lansia Kampung Bayam Menggunakan Bus, Warga Geram

Petugas Satpol PP membawa paksa warga lanjut usia Kampung Bayam untuk keluar dari lokasi hunian. Foto: PINUSI.COM/Yohanes


PINUSI.COM - Situasi di Kampung Susun Bayam sempat memanas.

Ratusan petugas gabungan yang terdiri dari polisi, TNI, Satpol PP, dan keamanan dari PT JakPro, sempat melakukan pengepungan di sekitar Kampung Susun Bayam di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (21/5/2024). 

Pengepungan ini dilakukan, lantaran warga yang sempat menghuni, menolak meninggalkan tempat sebelum ada titik temu yang disepakati kedua belah pihak.

Saat pengepungan tersebut, sempat dilakukan upaya mediasi.

Namun di tengah mediasi ini, petugas sempat membawa paksa warga ke dalam mobil. 

Salah satunya, seorang lansia warga Kampung Bayam bernama Nuryati, yang dibawa paksa petugas gabungan menggunakan bus untuk dibawa ke tempat yang dituju oleh pemerintah.

Melihat pemaksaan ini, warga yang pun tersulut emosi dan meminta petugas untuk mengeluarkan Nuryati dari bus.

Diah, salah satu warga Kampung Bayam, mengatakan kericuhan sempat terjadi, lantaran warga menolak dipindahkan oleh pemerintah.

Sementara, ada salah satu warga yang dipaksa petugas dibawa yang tidak diketahui tempat yang dituju. 

"Salah satu nenek hilang tiba-tiba diangkut ke dalam mobil bus."

"Untung ada yang ngelihat, kalau enggak ada yang ngelihat itu udah dibawa."

"Nah, dibawa ke mana kita enggak ngerti, tahu-tahu dimasukin ke dalam bus," kata Diah, di lokasi, Selasa (21/5/2024). 

Diah menjelaskan, warga sempat emosi dan meminta petugas mengeluarkan Nuryati.

Di saat yang sama, petugas gabungan juga merangsek masuk ke Kampung Susun Bayam, dan mengusir warga keluar dari tempat tinggalnya.

"Kami emosi dong, kan karena kami tiba-tiba digeruduk kayak gini 300 orang tanpa ada surat pemberitahuan."

"Tiba-tiba  ngumpul itu semua tuh aparat, kami dorong-dorongan sekuat tenaga kami," beber Diah.

Nenek Nuryati juga mengaku dipaksa masuk ke dalam bus.

Tidak diketahui maksud dan tujuan petugas keamanan setempat, namun hanya Nuryati lah yang diangkut petugas.

"Nenek tadi yang dimasukin ke dalam mobil tanpa sepengetahuan kami, katanya dia digotong paksa, dari sini ke luar sana ke dalam JIS."

"Mobil posisinya dimasukin ke dalam, ada yang ngasih tahu dimasukin ke dalam ambulans katanya, tapi pas kami lihat ternyata di dalam bis, satu orang aja itu," jelas Diah.

Warga pun berusaha menolong nenek Nuryati.

Sayangnya, Diah justru dipiting oleh polwan dan dikepung 4 polwan.

"Tangan saya dibelakangin sama polwan, saya dicekik sama empat orang tadi," bebernya. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Yohannes TH

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook