PINUSI.COM - Dugaan pelecehan seksual sedang melanda Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari. Pihak yang mengaku korban akan melaporkan Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari ke pihak berwajib atas dugaan pelecehan seksual. Korbannya diduga Hasnaeni yang dikenal sebegai 'wanita emas'.
Melalui Kuasa Hukum Hasnaeni, Farhat Abbas mengatakan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Hasyim Asy'ari sebagaimana yang telah disampaikan kliennya.
Menurut Farhat, pelecehan seksual itu dilakukan berkali-berkali di beberapa tempat.
BACA LAINNYA: Sandiaga Uno Pantau Persiapan TMII Jelang Libur Tahun Baru
Hasnaeni sebelumnya dijanjikan kemudahan untuk masuk Partai Republik Satu (PRS) sebagai salah satu calon peserta pemilu 2024.
Atas dasar janji itulah, Hasyim Asy'ari juga terancam dilaporkan ke polisi atas penyalahgunaan wewenang yang melanggar kode etik membantu Partai Politik di luar ketentuan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 4 Tahun 2022.
Kuasa Hukum Hasnaeni, Farhat Abbas sudah menyampaikan somasi kepada Hasyim, tapi belum juga ada tanggapan atau respon dari HAsyim Asy'ari. Farhat menegaskan apabila yang disampaikan Hasnaeni tidak bener, Hasyim dapat menjawabnya.
Diduga bahwa melalui kewenangannya, Hasyim telah memerintahkan petugas KPU untuk membantu Partai Republik Satu lolos dalam pendaftaran Calon Peserta Pemilu 2024 tahap satu.
BACA LAINNYA: Ini 3 Makanan Hasil Fermentasi Yang Terkenal di Negaranya Masing-Masing
Diketahui, hal tersebut sudah melanggar PKPU Nomor 4 Tahun 2022, Pasal 3 maupun Pasal yang lainnya.
Disisi lain Ketum Partai Parsindo, KRH. HM. Jusuf Rizal mengaku prihatin dengan munculnya kasus dugaan pelecehan seksual itu. Terlebih lagi Hasyim adalah kader Nahdlatul Ulama (NU) dan Alumni PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).
Ketua KPU Hasyim mengaku kenal dengan korban. Ia mengenal Hasnaeni saat masa pendaftaran partai, sedangkan ia mengungkap bahwa pertemuan dan pembicaraan tentang pendaftaran partai dilakukan dikantor.
Hasyim membantah jika tidak ada janji-janji khusus yang melampaui batas kewajaran , ia mengatakan bahwa dirinya paham batas mana saja yang pantas dalam pergaulan.