PINUSI.COM - Dalam wawancara baru-baru ini, Gareth Soloway dari terverifikasiinvesting.com memberikan wawasan berharga tentang keadaan Bitcoin (BTC) saat ini, dan kemungkinan pertumbuhannya di masa depan.
Diskusi berfokus pada perkembangan terkini di pasar mata uang kripto, dengan Soloway membandingkan kenaikan Bitcoin pada 2017 dan 2021, dan menyoroti dampak peristiwa-peristiwa penting terhadap kinerja aset digital.
Menurut Bitcoin News, Soloway menyoroti korelasi antara berita utama dan lonjakan harga Bitcoin.
Dia memilih peluncuran Bitcoin berjangka yang diatur pada 2017 dan penawaran umum perdana (IPO) Coinbase pada 2021, sebagai momen penting yang memicu sensasi besar dan menandai puncak harga Bitcoin.
"Berita-berita besar ini menciptakan begitu banyak sensasi dan menjadi yang teratas dalam Bitcoin," ujarnya.
Analis tersebut membahas penurunan harga Bitcoin baru-baru ini, dan menghubungkannya dengan arus keluar dari Grayscale Bitcoin Trust (GBTC).
Soloway mengatakan, sebelum berita ini muncul, ada banyak uang pintar yang membeli, memanfaatkan diskon besar yang diperdagangkan oleh GBTC.
Dia menyatakan keprihatinannya tentang kemungkinan skenario bearish untuk Bitcoin, terutama jika pasar S&P berada di puncak atau ada peristiwa yang mengurangi risiko di seluruh pasar.
“Saya khawatir Bitcoin akan kembali turun... Jika kita melihat penurunan 50 persen di pasar saham, saya melihat BTC bisa menguji ulang level US$15.000 itu,” ujarnya.
Di sisi lain, survei Deutsche Bank baru-baru ini yang melibatkan lebih dari 2.000 responden, telah meningkatkan ketidakpastian mengenai masa depan Bitcoin.
Sepertiga peserta memperkirakan harga BTC akan turun di bawah $20.000, sementara 15% memperkirakan harga mata uang kripto utama berada di antara $40.000 dan $75>000 pada akhir 2024.
Mantan CEO Bitmex Arthur Hayes telah menyatakan keprihatinan serupa, memperkirakan potensi titik terendah untuk BTC bisa berada di kisaran $30.000 hingga $35.000.
Soloway mengakui pentingnya perkiraan ini, dan menekankan pengamatan selama tiga minggu ke depan akan sangat penting.
Meskipun dominasi sentimen bearish, dia tetap optimis terhadap prospek jangka panjang Bitcoin.
Soloway menyatakan dia bermaksud meningkatkan kepemilikan BTC-nya jika harga terus turun, menggemakan sentimen yang dia sampaikan pada akhir Oktober 2023, ketika dia dengan tepat memperkirakan ETF Bitcoin spot akan disetujui pada awal 2024.
Dinamika pasar menunjukkan pendapat yang beragam di kalangan analis.
Beberapa analis memperkirakan harga Bitcoin akan terus turun, sementara yang lain tetap optimis.
Pada Minggu (28/1/2024), harga BTC tetap di atas $42.000, dan saat ini dalam fase konsolidasi.
Pasar mata uang kripto masih berfluktuasi, dan investor terus mencermati indikator dan perkembangan utama untuk mengukur arah harga Bitcoin di masa depan. Mari kita lihat. (*)