PINUSI.COM - Dengan penuh kesedihan, Rafael Alun Sambodo menceritakan kisah hidupnya yang sangat sulit saat ini. Rafael Alun tidak pernah membayangkan bahwa dirinya akan mengalami tingkat kemiskinan yang sedemikian rupa. Semua harta milik Rafael Alun telah disita oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan kini ia tidak memiliki apapun.
Bahkan, saldo di rekening bank Rafael Alun juga sudah mencapai nol. Begitujuga, restoran yang dimiliki oleh Rafael Alun di Jogja juga telah ditutup. Selain itu, istri Rafael Alun sekarang terpaksa menjalankan usaha kecil-kecilan di pinggir jalan.
Rafael Alun Trisambodo dengan penuh perasaan menceritakan kondisi sulit yang dialami oleh anak-anak dan istrinya setelah harta mereka disita oleh negara.
Rafael Alun saat ini tengah menghadapi sidang atas tuduhan tindakan pencucian uang (TPPU), yang berasal dari perilaku brutal anaknya, Mario Dandy Satrio, yang terlibat dalam penganiayaan anak di bawah umur. Selama proses hukum ini, harta milik Rafael Alun, termasuk uang, rumah, dan bisnisnya, telah disita oleh pemerintah.
Selain itu, Rafael Alun juga mengalami pemecatan yang tidak terhormat dari Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak). Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Bagian Umum di Ditjen Pajak Kementerian Keuangan. Perubahan drastis dalam kehidupannya terjadi ketika anaknya ditangkap atas penganiayaan yang sadis terhadap David Ozora, dengan motif kejahatan yang berkaitan dengan asmara. Dalam pengakuan kepada kuasa hukumnya, Rafael Alun menyatakan bahwa ia kini hidup dalam kondisi sangat miskin.
Awalnya, Rafael Alun menjelaskan situasi anaknya, Christofer Dhyaksa, yang terpaksa membuka warung makan tenda di pinggir jalan sebagai dampak dari penahanan aset-aset Rafael Alun.
Rafael Alun mengungkapkan bahwa anaknya pernah mengunjunginya di Rutan dan memohon bantuan modal sebesar 12 juta untuk membeli tenda. Ini terjadi karena restoran yang dimiliki oleh keluarganya di Jogja sudah tutup.
Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rafael Alun menyatakan bahwa ia sangat terharu ketika menceritakan bahwa kakaknya memberikan dukungan modal untuk usaha warung makan tenda anaknya.
Rafael Alun juga mengungkapkan bahwa dagangan anaknya, yaitu ayam goreng di pinggir jalan, sangat diminati oleh pelanggan. Ketika ditanya oleh penasihat hukumnya apakah tenda tersebut berhasil dibeli, Rafael Alun menjawab dengan berbicara sambil menangis, "Dibantu oleh kakak saya." Ia juga menyatakan rasa syukur bahwa usaha dagang anaknya saat ini sangat laris. (*)