PINUSI.COM - Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (22/2/2024), untuk menindaklanjuti isu kelangkaan beras yang belakangan ramai disorot masyarakat.
Kasatgas Pangan Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengatakan, pengecekan ini dilakukan dalam upaya memastikan ketersediaan beras di Gudang Bulog di Kelapa Gading.
"Kami dari Satgas Pangan Pusat mengecek langsung ke Gudang Bulog Jakarta, memastikan beras banyak dan cukup," kata Whisnu di lokasi, Kamis (22/2/2024).
Menurut Whisnu, dalam menjaga ketersediaan tetap aman, pihaknya juga meninjau pasar tradisional dan pasar modern.
Dalam pengecekan yang dilakukan, ketersediaan beras di pasar-pasar masih banyak.
"Kami pun mengawasi seluruh pasar-pasar becek."
"Mendapatkan data di seluruh Indonesia bahwa beras pun banyak, jadi tidak khawatir terkait dengan beras," terangnya.
Mengantisipasi kelangkaan beras, Bulog telah mendistribusikan 13 ribu ton beras ke PT Food Station, yang akan disebar ke seluruh pasar.
Menurut Wisnu, ketersediaan beras dipastikan aman dua hari ke depan.
"Beras mahal karena distribusi terhambat saja karena hujan dan banjir."
"Bulog telah menyalurkan hampir 13 ribu ton beras ke retail modern melalui Food Station."
"Artinya 1-2 hari ini akan dibanjiri oleh beras di pasar-pasar atau toko ritel modern," tuturnya.
Sementara, pemimpin Wilayah Bulog DKI Banten Basirun mengatakan, pihaknya terus menjaga keberadaan beras di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Menurutnya, pemasukan beras dari kapal impor terus berdatangan secara bergilir.
"Sekarang pun kami ada bongkar tiga kapal sekaligus, baik di Tanjung Priok, Cikading, dan Merak," ujar Basirun saat ditemui, Kamis (22/2/2024).
Basirun mengungkapkan, stok beras di Gudang Bulog di Jakarta ini untuk mensuplai kebutuhan di pasar-pasar.
Ia menyebut stok beras yang ada di gudang Bulog di Jakarta dan Banten sebanyak 77 ribu ton beras.
"Semuanya untuk memenuhi kebutuhan suplai kami ke pasar-pasar, baik langsung ke pasar tradisional ataupun ke Pasar Induk Cipinang," paparnya. (*)