PINUSI.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, penerapan standar emisi bahan bakar Euro 4 dan Euro 5, dapat mengurangi subsidi energi sebesar Rp20 triliun hingga Rp50 triliun.
Oleh karena itu, pemerintah dan Pertamina akan terus mempercepat prosesnya, agar dapat segera direalisasikan.
"Saya dapat info ini lagi, kalau dihitung lagi ya, itu akan mengurangi subsidi kita mungkin bisa sampai Rp20-Rp50 triliun lagi," kata Luhut dalam video yang diunggah di akun Instagram@luhut.pandjaitan, Rabu (21/2/2024).
Luhut menjelaskan, bahan bakar standar Euro 4 dan Euro 5 memiliki kandungan sulfur yang rendah. Artinya, bahan bakar tersebut ramah lingkungan.
Bahan bakar dengan standar emisi ini dapat mengurangi polusi di Jakarta.
Sumber polusi terbesar adalah sepeda motor dan mobil.
"Bagaimana kita lari kepada bahan bakar ini pada Euro 4 dan Euro 5 itu sekarang. Kenapa?"
"Itu sulfurnya supaya rendah. Nah, itu sekarang sudah dikerjakan Pertamina dengan tim saya," jelasnya.
Standar Euro 4 diterapkan mulai Oktober 2018 untuk kendaraan bermesin bensin, dan mulai April 2021 untuk mesin diesel.
Namun, karena masih tingginya angka kasus COVID-19, pemerintah akhirnya menunda penerapan peraturan tersebut hingga April 2022.
Indonesia merupakan salah satu negara yang paling lambat dalam memperkenalkan standar Euro 4.
Negara-negara tetangga seperti Thailand, Singapura, dan Filipina telah memperkenalkan Euro 4 sejak 2011, 2014, dan 2016. (*)