PINUSI.COM - Pada perayaan Hari Persaudaraan Manusia Internasional, Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia Abdullah Salem Obaid Al Dhaderi memuji toleransi antar-umat beragama di Indonesia.
"Saya lihat orang di sini mereka hidup dalam harmoni, meski Islam menjadi agama mayoritas penduduk, tetapi warga dengan beda agama dapat hidup berdampingan dengan damai."
"Orang Indonesia sangat terbuka, sangat ramah," kata Abdullah.
Hari Persaudaraan Internasional yang lahir dari pertemuan antara Paus Fransiskus dengan Imam Besar Al-Azhar Dr Ahmed Al-Tayyeb di Abu Dhabi pada 4 Februari 2019, menjadi momentum penting bagi UEA.
Sejak saat itulah, penandatanganan bersejarah dokumen persaudaraan manusia dirayakan sebagai Hari Persaudaraan Internasional setiap tahunnya.
"Jadi pada tanggal 21 Desember 2020, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengadopsi resolusi yang disponsori bersama oleh Uni Emirat Arab dan Mesir, yang menyatakan 4 Februari sebagai Hari Persaudaraan Manusia Internasional."
"Sehingga perayaan Internasional Day of Human Fraternity merupakan langkah untuk meningkatkan keharmonisan antar-sesama manusia di dunia," ucap Abdullah pada pidatonya di Kedutaan UEA, Jakarta Selatan, Rabu (31/1/2024).
Seperti di negaranya, Abdullah yang kini sudah tinggal selama kurang lebih 4 tahun, memuji kerukunan masyarakat Indonesia.
Meskipun Islam agama mayoritas, penganut agama lain tetap bisa hidup berdampingan secara rukun dan harmonis.
“Hal yang baik dan yang kami banggakan adalah dua negara ini memiliki pandangan yang sama mengenai toleransi dan keragaman agama."
"Karena toleransi akan selalu memberikan sikap yang baik kepada masyarakat untuk dapat hidup berdampingan, dan inilah yang kita lihat di Indonesia dan UEA," pujinya. (*)