PINUSI.COM - Milisi Houthi kembali berulah di Laut Merah.
Kelompok tersebut mengatakan dalam siaran pers terbarunya, mereka menyerang kapal kargo militer AS di lepas pantai Yaman.
"Houthi memimpin operasi militer yang menargetkan kapal kargo militer Amerika Ocean Jazz di Teluk Aden dekat Laut Merah, dengan rudal," kata juru bicara militer Huthi Yahya Saree, dikutip AFP, Selasa (23/1/2024).
Al Jazeera juga mengutip Houthi yang mengatakan ini adalah balas dendam mereka terhadap Amerika Serikat dan Inggris.
Kedua pria tersebut diketahui telah melancarkan sejumlah serangan udara terhadap pangkalan milisi di Yaman.
"Angkatan Bersenjata Yaman menanggapi setiap serangan di Yaman."
"Agresi baru apa pun tidak akan luput dari hukuman."
"Akan terus mencegah kapal-kapal Israel melintasi Laut Merah dan Teluk Aden sampai akhir perang di wilayah Palestina," ujar pihak Houthi.
Namun, para pejabat AS membantah klaim ini. Sumber tersebut mengatakan mereka tidak melihat serangan itu dan yakin klaim tersebut salah.
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada Oktober 2023, Houthi mulai menyerang kapal-kapal di Laut Merah.
Mereka menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel, untuk mendukung warga Palestina di Gaza yang menderita dalam pertempuran antara Hamas dan Israel.
Menanggapi serangan Houthi, sekutu Israel, Amerika Serikat, melancarkan serangkaian serangan terhadap Houthi, yang menghantam puluhan lokasi di Yaman.
Sejak itu, Houthi juga menyatakan kepentingan AS dan Inggris sebagai target yang sah.
Karena ketegangan ini, banyak kapal logistik global menghindari Laut Merah. Faktanya, ini merupakan jalur terpendek bagi perpindahan barang dari Asia ke Eropa dan sebaliknya.
Kapal-kapal tersebut terpaksa dialihkan ke Tanjung Harapan di Afrika Selatan.
Hal ini mengakibatkan penundaan kargo, karena perjalanan yang lebih lama dan harga yang lebih tinggi karena kenaikan biaya bahan bakar dan peningkatan asuransi perjalanan. (*)