PINUSI.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pandangannya tentang dinamika perbedaan pilihan saat pemilihan umum (Pemilu), dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023, di Kompleks Perkantoran Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).
Menurutnya, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam demokrasi, meskipun pada akhirnya dapat menciptakan dinamika yang hangat hingga panas di tengah masyarakat.
"Jadi perbedaan agak hangat, agak panas ya biasa. Perbedaan pilihan itu juga wajar saja," ujarJokowi.
Ia memahami, menjelang pemilu, perbedaan pilihan politik dapat menciptakan ketegangan dan perdebatan sengit di kalangan masyarakat.
Namun, Jokowi menegaskan hal ini sejalan dengan prinsip dasar demokrasi yang memberikan hak kepada setiap individu untuk menyuarakan pendapatnya.
"Tahun depan kita akan mengadakan pemilu, pesta demokrasi terbesar."
"Tapi perlu saya ingatkan, tidak perlu dikhawatirkan, negara kita ini sudah berpengalaman mengadakan pemilu. Enggak sekali dua kali, sudah lima kali," katanya.
Jokowi juga menekankan perlunya mengedepankan sikap saling menghargai di tengah perbedaan pilihan.
Ia mengajak masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuan, meskipun pandangan politik bisa berbeda.
"Karena yang kita tahu semuanya bangsa kita ini, Bangsa Indonesia ini bangsa yang cinta damai, bangsa yang suka bersatu, bangsa yang senang harmonis," tambahnya.
Pernyataan Jokowi ini mencerminkan upaya meredakan ketegangan politik, dan mempromosikan semangat persatuan di tengah keragaman pilihan politik.
Seiring dengan berjalannya waktu menuju Pemilu 2024, harapannya adalah masyarakat dapat menghadapi perbedaan dengan bijak, dan tetap memelihara harmoni sebagai pondasi kuat bangsa Indonesia. (*)