PINUSI.COM - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, perusahaan pelat merah akan membangun food estate di Merauke, Papua.
Menurutnya, pada tahap awal, lahan food estate seluas sekitar 60.000 hektare, dan nantinya diperuntukkan penanaman tebu sebagai bahan baku produksi biotenol.
"Ya, jadi kan Papua Selatan, kami kan sedang membangun food estate ya."
"Jadi kami saat ini kan sedang menyelesaikan nanti berbagai regulasi terkait dengan food estate di Papua yang sudah diputuskan nanti."
"Di akhir nanti akan ada dua juta hektare, tapi diawal ini baru 60.000 hektare dulu, untuk nantinya itu kawasan pembangunan tebu dan biotenol," tuturnya.
Pria yang akrab disapa Tiko tersebut mengatakan, waktu pelaksaannya akan dimulai antara April atau Mei tahun ini, karena pembangunan food estate membutuhkan waktu cukup lama, mulai dari 1 sampai 2 tahun untuk menyesuaikan bibit dengan tanahnya.
"Kami sedang percepat, harapan kami nanti Bulan April atau Mei kita mulai tanah."
"Tapi nanti saya ingatkan juga ke teman-teman bahwa membangun food estate ini enggak mudah ya, karena kita mesti butuh waktu 1-2 tahun untuk menyesuaikan dulu antara bibit dengan tanahnya," ujarnya.
Bukan hanya dimanfaatkan untuk bahan bioetanol, namun juga untuk meningkatkan kemandirian atau swasembada pangan nasional, khususnya produksi gula.
"Ya kita harapkan ini memang proyek panjang, nanti diharapkan juga pemerintah selanjutnya melanjutkan untuk nanti, ini kemandirian pangan untuk produksi gula Indonesia, supaya bisa mencapai swasembada."
"Tapi juga nanti meningkatkan produksi bioetanol, supaya nanti makin banyak pengguna bioetanol untuk menurunkan emisi bahan bakar kita," beber Kartika. (*)