Dewan Pakar Timnas AMIN Klaim Anies-Muhaimin Paling Clear Dorong Transisi Energi Bersih Dibanding Paslon Lainnya

Oleh ariedpThursday, 25th January 2024 | 11:30 WIB
Dewan Pakar Timnas AMIN Klaim Anies-Muhaimin Paling Clear Dorong Transisi Energi Bersih Dibanding Paslon Lainnya
Suryadharma Ali, Dewan Pakar Timnas AMIN mengatakan, paslon lainnya tidak menyampaikan secara jelas tentang komitmen dan program transisi energi bersih. Foto: PINUSI.COM/Arie Prasetyo

PINUSI.COM - Dewan Pakar Timnas AMIN menilai, paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menyampaikan dengan baik program transisi energi baru dan terbarukan (EBT) dalam debat cawapres.

Suryadharma Ali, Dewan Pakar Timnas AMIN mengatakan, paslon lainnya tidak menyampaikan secara jelas tentang komitmen dan program transisi energi bersih.

Sementara, Muhaimin Iskandar menyampaikan kritik atas penurunan target EBT, dari 23% menjadi 17% pada 2024.

"Iklim dan transisi energi ternyata tidak banyak diungkap capres-cawapres."

"Paslon nomor urut 1 sangat clear soal komitmen meningkatkan bauran energi bersih."

"Pasalnya, ekonomi dunia terdampak akibat krisis energi."

"Indonesia dalam konteks itu memang agak memprihatinkan dari sisi pengelolaan SDA (sumber daya alam), ada miss-management karena sumber daya alam yang harusnya meningkatkan pemerataan."

"Tetapi faktanya, setelah dieksploitasi yang tersisa hanya kemiskinan masyarakat setempat," ujar Suryadharma dalam konferensi pers Dewan Pakar Timnas AMIN terkait performa debat cawapres, Rabu (24/1/2024).

Dia menambahkan, selain revisi penurunan target EBT, realisasi hingga saat ini juga masih rendah, yaitu sekitar 12%.

"Sementara konsentrasi AMIN adalah energi bersih dan harus berkeadilan."

"Ini mensyaratkan kepemimpinan eksekutif yang paham dan mau, hanya AMIN yang punya political will dan action melalui rekam jejak Anies di Jakarta, seperti melalui PLTS Pulau Sebira," tuturnya.

Kemudian, katanya, dari sisi bahan bakar minyak (BBM), Indonesia masih menghadapi defisit, karena produksi (lifting) minyak hanya kisaran 600.000 barel per hari (bph) jauh dari kebutuhan 1,6 juta bph.

Padahal, Indonesia pernah mencapai produksi minyak hingga 1,6 juta bph.

Akhirnya, menurut Suryadharma, untuk memenuhi kekurangan itu, Indonesia harus mengimpor minyak setiap tahun.

Dia menilai, impor minyak telah menyebabkan perekonomian dalam negeri makin tertekan karena menyedot devisa.

Demikian juga nilai rupiah terhadap dolar AS yang sulit menguat, karena impor yang membutuhkan dolar dalam jumlah besar.

"Pengelolaan energi sekarang perlu restrukturisasi dan reformasi, karena dunia sekarang dalam proses net zero emission 2050."

"Harus dilakukan berbagai upaya. Sekarang yang terjadi sangat jauh dari harapan [untuk mencapai bebas emisi karbon]," ujarnya.

Suryadharma juga mengkritik UU Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba) yang mengusik rasa keadilan, seperti pajak nol rupiah.

"Timnas AMIN berkomitmen untuk mendorong transisi energi, karena energi fosil pasti akan habis."

"Sektor EBT juga akan meningkatkan green job."

"Pada 2050 semua energi dunia 70% adalah EBT. Bagaimana menuju ke sana, bermacam cara. Transisi energi ini perlu dijalankan, butuh leadership," bebernya. (*)

Terkini

Tak Kebagian Tiket Laga Indonesia vs China? Bioskop Jadi Solusi Nobar Seru dan Berbeda!
Tak Kebagian Tiket Laga Indonesia vs China? Bioskop Jadi Solusi Nobar Seru dan Berbeda!
PinSport | Wednesday, 4th June 2025 | 07:39 WIB
Kemenkes Keluarkan Surat Edaran Waspada Covid 19
Kemenkes Keluarkan Surat Edaran Waspada Covid 19
PinNews | Tuesday, 3rd June 2025 | 14:45 WIB
PAM JAYA Gandeng UMKM Meriahkan Peringatan Hari Lahir Pancasila
PAM JAYA Gandeng UMKM Meriahkan Peringatan Hari Lahir Pancasila
PinNews | Tuesday, 3rd June 2025 | 13:14 WIB
Skenario Pergerakan Jemaah saat Puncak Haji di Armuzna
Skenario Pergerakan Jemaah saat Puncak Haji di Armuzna
PinNews | Tuesday, 3rd June 2025 | 12:29 WIB
Kasus Galon Isi Ulang di Bekasi, Pelanggaran Izin Usaha, Bukan Pemalsuan
Kasus Galon Isi Ulang di Bekasi, Pelanggaran Izin Usaha, Bukan Pemalsuan
PinNews | Monday, 2nd June 2025 | 18:31 WIB
Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia 'Dibanderol' 9 Miliar Rupiah
Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia 'Dibanderol' 9 Miliar Rupiah
PinFinance | Monday, 2nd June 2025 | 17:54 WIB
Visa Jemaah Haji Furoda Tak Terbit Tahun Ini, Himpuh: Kewenangan Kerajaan Arab Saudi
Visa Jemaah Haji Furoda Tak Terbit Tahun Ini, Himpuh: Kewenangan Kerajaan Arab Saudi
PinNews | Monday, 2nd June 2025 | 16:54 WIB
KAI Commuter Mulai Operasikan Kereta Rel Listrik Baru Buatan China
KAI Commuter Mulai Operasikan Kereta Rel Listrik Baru Buatan China
PinNews | Monday, 2nd June 2025 | 16:13 WIB
"Jangan Jadikan Pancasila Sekadar Mantra dan Slogan"
"Jangan Jadikan Pancasila Sekadar Mantra dan Slogan"
PinNews | Monday, 2nd June 2025 | 12:32 WIB
Budaya Betawi Diharap Masuk Pendidikan Formal
Budaya Betawi Diharap Masuk Pendidikan Formal
PinNews | Monday, 2nd June 2025 | 12:22 WIB
© 2025 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta