PINUSI.COM - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, berencana merangkul semua pihak, termasuk lawan politik mereka, untuk bahu-membahu membangun bangsa, jika menang Pilpres 2024.
Wacana rekonsiliasi itu sudah disampaikan Prabowo Subianto dalam berbagai kesempatan, begitu mengetahui dirinya dan Gibran unggul versi hitung cepat.
Kendati mengaku bersedia merangkul semua pihak, Prabowo dinilai enggan mengajak Anies Baswedan masuk kabinetnya, karena berbagai alasan
“Ada kemungkinan tapi sangat kecil,” kata Karyono Wibowo, pengamat politik, terkait wacana rekonsiliasi itu.
Menurut Karyono, salah satu alasan Prabowo enggan merangkul Anies Baswedan, lantaran ada ganjalan secara psikologis, di mana dalam debat capres-cawapres, Anies terlalu brutal menyerang Prabowo, tanpa mempertimbangkan semua jasa Prabowo di masa lalu.
Awal perjalanan karier politik Anies Baswedan tak terlepas dari kemurahan hai Prabowo yang memberinya tiket maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
“Debat kemarin itu kan terlihat ya. Perbedaan. Ada semacam saling menyerang kan?"
"Saya kira itu terlalu dalam, masuk dalam perasaan,” ulasnya.
Karyono mengatakan, jika tak ikut dirangkul masuk kabinet kerja Prabowo-Gibran, Anies bisa memanfaatkan peluang tersebut sebagai bekal maju kembali pada Pilpres 2029.
Anies, kata dia, lebih bisa leluasa memantapkan dirinya sebagai pejuang perubahan, dengan tidak masuk dalam lingkaran kekuasaan.
“Anies (bisa) berjuang di jalan perubahan untuk investasi dia 5 tahun ke depan,” tuturnya. (*)