4 Fakta Menarik Tragedi Trisakti 1998, Asal Peluru Hingga Pesanan Paman Sam

Oleh ragildwisetyaMonday, 26th February 2024 | 00:30 WIB
4 Fakta Menarik Tragedi Trisakti 1998, Asal Peluru Hingga Pesanan Paman Sam
Narasumber Iwan, Saksi 98 dan Anggota Laskar Trisakti 08/ Ragil Dwisetya Utami

PINUSI.COM - Iwan, Wakil Sekjen Laskar Trisakti 08, menceritakan kembali tragedi Mei 1998. 

Berikut ini poin penting dari peristiwa bersejarah tersebut, seperti yang disampaikan Iwan kepada PINUSI.COM, pada 19 Februari 2024.

1. Agenda berubah di tahun 1998

Saat terpilihnya kembali Soeharto sebagai presiden pada 1997, sebenarnya mahasiswa Universitas Trisakti mulai mendengar seputar gejolak yang terjadi, hingga isu korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Lalu, pada awal 1998 dilakukan perubahan agenda pergerakan, yang disetujui oleh 9 fakultas, 17 ketua himpunan, 9 ketua badan perwakilan mahasiswa, dan 47 unit kegiatan mahasiswa.

Agenda yang disepakati dari hasil rapat ini adalah melakukan dua kegiatan sebagai aksi kepedulian terhadap bangsa, yaitu aksi intelektual berupa diskusi yang bertujuan menyatukan visi misi antar-mahasiswa dari berbagai daerah yang kurang beruntung secara finansial.

Kedua, aksi sosial dengan dana anggaran yang cukup dari berbagai unit kegiatan mahasiswa, seperti membagikan 5.000 sembako yang dibagikan ke masyarakat, dan pemeriksaan kesehatan gratis.

Saat itu nilai dolar AS mencapai Rp10.000, yang memicu Gerakan Cinta Rupiah yang akhirnya didengar oleh Menteri Sosial saat itu, sebagai upaya menurunkan inflasi di tahun itu.

Namun, timbul aksi ketiga, yaitu orasi atau mimbar bebas dengan turun ke jalan.

2. Gugurnya 4 Mahasiswa dan 17 Korban Lainnya

Iwan juga mengakui, selain gugurnya 4 mahasiswa, ada 17 korban luka-luka akibat terkena peluru karet hingga sampur, dan kini menjadi relawan Laskar Trisakti 08.

Iwan menyampaikan alasan Laskar Trisakti 08 mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, karena ingin meluruskan sejarah dan mengungkap fakta tragedi 1998.

3. Pengusutan Heri Hartanto dan Golput

Masih membahas poin kedua, Iwan dan anggota lainnya mengaku selama 25 tahun berusaha mengusut peluru yang ada di Heri Hartanto dan golput.

Kenapa hanya mengusut peluru yang ada di tubuh Heri Hartanto? Karena tiga lainnya tembus dan tidak ditemukan, sedangkan di tubuh Heri Hartanto masih terdapat peluru.

Proses yang dinamakan TPF ini dikawal hingga Belfast, setelah tidak menemukan titik terang di Mabes Polri, Lab ITB, hingga Singapura.

Akhirnya di Belfast menemukan titik terang, peluru itu berasal dari senapan jenis SS1 dan Stein yang ada di Satuan Gegana Brimob Kelapa Dua.

Jadi, isu baret merah yang melakukan penembakan di Citraland diproses.

Lalu, ditariklah titik jatuh korban yang masih ada napak tilasnya, sampai sudut ketinggian pelurunya ditemukan titiknya di flyover. 

4. Pertemuan dengan Jenderal di Jakarta Barat dan Hubungan dengan Paman Sam

Setelah tragedi 12 Mei 1998, Iwan bertemu dengan salah satu jenderal di daerah Jakarta Barat.

Bersama ketua senat, jenderal tersebut mengungkapkan, jika ingin menjatuhkan rezim atau pemerintahan, rumusnya “harus ada korban.”

Korbannya adalah mahasiswa yang berada di ibu kota negara, karena ada media tersebar.

Hubungan dengan negeri Paman Sam ini memang ada benang merahnya, karena dari cerita Iwan, pada 12 Mei 1998, sekitar 17 wartawan dari berbagai negara berada di lingkungan Universitas Trisakti sekitar pukul 04.30 WIB, karena “ada pesanan dari Paman Sam.” (*)

Terkini

Rekomendasi Wisata Air Terjun Pria Laot: Keindahan Alam yang Menyegarkan di Aceh
Rekomendasi Wisata Air Terjun Pria Laot: Keindahan Alam yang Menyegarkan di Aceh
PinRec | in 7 hours
Rekomendasi Hotel Joylive BSD City: Tempat Hangout Seru dengan Nuansa Kekinian di BSD
Rekomendasi Hotel Joylive BSD City: Tempat Hangout Seru dengan Nuansa Kekinian di BSD
PinRec | in 6 hours
Hati-Hati! Ini 7 Ciri-Ciri Link Phishing yang Wajib Kamu Tahu!
Hati-Hati! Ini 7 Ciri-Ciri Link Phishing yang Wajib Kamu Tahu!
PinTect | an hour ago
Bahaya! Gemini AI Jadi Liar: Ngamuk, Ngancam, Sampai Suruh Pengguna Mati!
Bahaya! Gemini AI Jadi Liar: Ngamuk, Ngancam, Sampai Suruh Pengguna Mati!
PinTect | 4 hours ago
China Pamer Desain Pesawat Antariksa Canggih, Bisa Dipakai Ulang!
China Pamer Desain Pesawat Antariksa Canggih, Bisa Dipakai Ulang!
PinTect | 6 hours ago
Pulau Rubiah: Surga Tersembunyi di Aceh yang Wajib Kamu Kunjungi
Pulau Rubiah: Surga Tersembunyi di Aceh yang Wajib Kamu Kunjungi
PinRec | 6 hours ago
Wisata Pantai Lhok Mee: Surga Tersembunyi di Aceh yang Wajib Dikunjungi
Wisata Pantai Lhok Mee: Surga Tersembunyi di Aceh yang Wajib Dikunjungi
PinRec | 6 hours ago
Keuangan Bayern Munich Jadi Penghalang Transfer Florian Wirtz, Fokus pada Kontrak Baru Jamal Musiala
Keuangan Bayern Munich Jadi Penghalang Transfer Florian Wirtz, Fokus pada Kontrak Baru Jamal Musiala
PinSport | 6 hours ago
Rekomendasi Hotel Mercure BSD City: Hotel Mewah dengan Sentuhan Modern dan Lokasi Strategis
Rekomendasi Hotel Mercure BSD City: Hotel Mewah dengan Sentuhan Modern dan Lokasi Strategis
PinRec | 6 hours ago
Proses Naturalisasi Mauro Zijlstra Ditunda, Fokus PSSI Beralih ke Timnas U-20
Proses Naturalisasi Mauro Zijlstra Ditunda, Fokus PSSI Beralih ke Timnas U-20
PinSport | 6 hours ago
© 2024 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta