PINUSI.COM -Beragam keluhan dan aspirasi disampaikan warga Lumajang, Jawa Timur, terkait persoalan yang belum terselesaikan oleh pemerintah.
Baik soal kelangkaan pupuk, pendidikan yang belum berkualitas, hingga harga kebutuhan pokok yang mahal.
Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam acara 'Nitip Gus' bersama Perajin Perak dan Emas, Petani Tembakau, dan Pegiat Pariwisata di Kabupaten Lumajang, Sabtu (3/2/2024), mengatakan hampir di seluruh Indonesia mengeluhkan hal yang sama.
Cak Imin mengungkapkan, tak ada solusi selain harus dilakukan perubahan secepatnya.
"Keluhan masyarakat itu sama di berbagai daerah. Pertama, kualitas pendidikan anak-anak terutama di Sekolah Dasar (SD) yang terabaikan karena kesibukan guru-guru pada administrasi pendidikan."
"Karena itu, harus ada perubahan pengelolaan manajemen pendidikan, supaya guru-guru sejahtera, konsentrasi mendidik, bukan urus administrasinya," tutur Cak Imin.
Kedua, terang Cak Imin, soal harga kebutuhan pokok yang terus meningkat, terutama sembako.
Menurut Cak Imin, harga beras naik tinggi, tapi petani tidak untung.
"Ini dua sebab yang harus diatasi dalam waktu bersamaan."
"Aneh, kebutuhan pangan banyak, petaninya tidak untung, ini aneh sekali."
"Karena itu, harus diatasi dengan memangkas seluruh proses jual beli antara produsen dan konsumen ini diperpendek jaraknya."
"Sehingga pemerintah harus turun tangan, tidak boleh dibiarkan."
"Jangan mempertahankan kesengsaraan ini terlampau lama, termasuk pupuk tadi," papar Ketua Umum PKB ini.
Karena itu, ujar Cak Imin, persoalan yang dikeluhkan masyarakat, khususnya di Lumajang, harus segera diatasi.
Masyarakat, lanjutnya, tidak mau melanjutkan pembiaran ini terjadi lagi.
"Pupuk enggak diurusi, pendidikan dibiarkan, kemudian pengangguran merata di mana-mana."
"Mosok koyok ngonten bade trusno ke anak e. Berarti perlu nopo? Perubahan," imbuh Cak Imin. (*)