PINUSI.COM - Ketua Unit Kerja Koordinasi Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Rina Triasih mengatakan, Mycoplasma pneumonia merupakan salah satu bakteri penyebab pneumonia pada anak.
Menurut dr Rina, bakteri ini sudah lama dikenal di dunia kedokteran. Bakteri ini terutama menyerang anak usia sekolah atau usia di atas 5 tahun.
"Gejala pneumonia akibat Mycoplasma pneumonia sama seperi gejala pneumonia pada umumnya, dan biasanya gejalanya lebih ringan," kata dr Rina lewat keterangan tertulis, Minggu (3/12/2023).
Dia menjelaskan, pada anak dengan daya tahan yang menurun, dapat mengakibatkan kondisi yang berat.
Waktu yang diperlukan untuk timbulnya gejala sejak kuman masuk dalam tubuh cukup panjang, tidak secepat virus penyebab Covid-19.
Pneumonia merupakan radang pada paru-paru dan menjadi penyakit yang kerap dijumpai pada anak.
Penyakit ini juga menjadi penyebab kematian tersering pada anak balita di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Pneumonia dapat disebabkan bakteri atau virus yang banyak jenisnya, bakteri penyebab pneumonia antara lain Streptococcus pneumonia, Hemophyllus influenza, dan Mycoplasma pneumonia.
Sedangkan virus penyebab pneumonia di antaranya RSV, influenza, adenovirus, SARS-CoV-2, dan rhinovirus.
"Gejala pneumonia biasanya didahului oleh gejala infeksi saluran napas atas berupa demam, batuk, dan pilek selama tiga hingga lima hari, dan diikutii dengan sesak atau napas cepat," jelasnya.
Pneumonia bisa dicegah dan diobati dengan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk kebiasaan mencuci tangan dan pemakaian masker, pemberian ASI eksklusif, vitamin A dosis tinggi, nutrisi dengan gizi seimbang, serta vaksinasi lengkap pada bayi dan anak.
Pemberian antibiotik yang tepat dan rasional oleh dokter merupakan pengobatan yang efektif pada anak, dengan pneumonia yang disebabkan oleh bakteri. (*)