Muhaimin Iskandar: Tidak Boleh Ada yang Jadikan Pemilu Sebagai Pemaksaan Kehendak

Oleh ariedpFriday, 26th January 2024 | 10:00 WIB
Muhaimin Iskandar: Tidak Boleh Ada yang Jadikan Pemilu Sebagai Pemaksaan Kehendak
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar mengatakan, demokrasi harus bisa dirasakan seluruh warga negara, dan tidak boleh ada pemaksaan kehendak. Foto: Istimewa

PINUSI.COM - Pemilihan umum (Pemilu) yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali, menjadi sarana bagi masyarakat dalam menyuarakan aspirasi.

Masyarakat turut menyalurkan hak demokrasi dan hak politiknya memilih wakil rakyat dan pemimpin bangsa.

Namun, jelang Pemilu 2024, banyak pihak menyayangkan turunnya nilai-nilai demokrasi di Indonesia.

Perjalanan demokrasi sejak reformasi digaungkan tahun 1998, harus dievaluasi agar ke depan menjadi lebih baik.

Untuk itu, calon wakil presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar alias Gus Imin menegaskan, demokrasi harus bisa dirasakan seluruh warga negara, dan tidak boleh ada pemaksaan kehendak.

Salah satunya, melalui pemilihan umum yang harus betul-betul berlangsung adil dan jujur.

"Demokrasi harus diperkuat. Tidak boleh ada yang menjadikan pemilu ini sebagai pemaksaan kehendak," ujar Gus Imin dalam sambutannya di acara Haul Mbah Abu Umar di Pondok Pesantren Ar-Roudloh Berbaur, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (25/1/2024).

Pemilu dan pilpres yang tahun ini diselenggarakan serentak, jelas Gus Imin, harus dirasakan riang gembira oleh seluruh masyarakat.

Bukan dipaksa, diintimidasi, bahkan sampai terancam hingga takut menyampaikan pendapat.

Karena itu, Gus Imin terus mengingatkan seluruh pihak, termasuk aparat, agar mampu menjaga pemilu terselenggara dengan baik.

Sehingga, lanjut Ketua Umum PKB ini, masyarakat dapat menyuarakan aspirasinya dengan baik dan sesuai hati nurani. 

"Aparat harus netral, itu perintah undang-undang. Termasuk presiden. Presiden punya hak pilih, tetapi presiden kalau memihak harus cuti dari presiden," tegasnya.

Gus Imin menuturkan, pasangan AMIN (Anies-Muhaimin) ingin mengembalikan Indonesia menjadi negara hukum.

Menurutnya, setiap warga negara harus tunduk pada hukum dan aturan yang berlaku.

"Negara ini negara hukum, bukan negara kekuasaan. Semua harus tunduk pada hukum. Tidak boleh hukum ditaklukkan oleh kekuasaan," ucap Gus Imin. (*)

Terkini

Timnas Basket Indonesia Kalah Tipis dari Korea Selatan 78-86 di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025
Timnas Basket Indonesia Kalah Tipis dari Korea Selatan 78-86 di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025
PinSport | in 6 hours
Calvin Verdonk, Pilar Kokoh di Balik Kemenangan Timnas Indonesia
Calvin Verdonk, Pilar Kokoh di Balik Kemenangan Timnas Indonesia
PinSport | in 4 hours
Manchester City Resmi Perpanjang Kontrak Pep Guardiola Hingga 2027
Manchester City Resmi Perpanjang Kontrak Pep Guardiola Hingga 2027
PinSport | in 4 hours
Persebaya Siap Jamu Persija, Paul Munster Ketakutan Dengan Rizky Ridho
Persebaya Siap Jamu Persija, Paul Munster Ketakutan Dengan Rizky Ridho
PinSport | in 3 hours
Hotel Santika Premiere ICE BSD City: Penginapan Mewah dengan Nuansa Modern di Tengah Kota
Hotel Santika Premiere ICE BSD City: Penginapan Mewah dengan Nuansa Modern di Tengah Kota
PinRec | in 3 hours
Timnas Futsal Putri Indonesia Sukses Juara Ke 3 Di Ajang Piala AFF 2024
Timnas Futsal Putri Indonesia Sukses Juara Ke 3 Di Ajang Piala AFF 2024
PinSport | in 3 hours
Thom Haye Terpukau dengan Atmosfer SUGBK: Sulit Dijelaskan!
Thom Haye Terpukau dengan Atmosfer SUGBK: Sulit Dijelaskan!
PinSport | in 2 hours
Presiden Prabowo Bertemu Larry the Cat di Downing Street London
Presiden Prabowo Bertemu Larry the Cat di Downing Street London
PinNews | in 2 hours
Teknologi Mesin Nissan GT-R Akan Digunakan untuk Model Baru: Siap Hadirkan Kejutan!
Teknologi Mesin Nissan GT-R Akan Digunakan untuk Model Baru: Siap Hadirkan Kejutan!
PinTect | in an hour
Daftar Pemenang FFI 2024, Dari Agus Ringgo Sampai Film Agak Lain
Daftar Pemenang FFI 2024, Dari Agus Ringgo Sampai Film Agak Lain
PinTertainment | in an hour
© 2024 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta