PINUSI.COM - Raja Charles didiagnosis menderita kanker, setelah menjalani pengobatan pembesaran prostat bulan lalu.
Sebagai respons, Raja Charles akan menunda tugas-tugas publiknya, saat menjalani perawatan.
Pihak Istana Buckingham mengumumkan, tes diagnostik setelah prosedur pembesaran prostat menemukan bentuk kanker yang memerlukan perhatian medis.
"Sang Raja telah didiagnosa menderita kanker, setelah tes diagnostik mengidentifikasi suatu bentuk kanker selama prosedur pembesaran prostat jinak."
"Raja Charles akan menjalani jadwal perawatan rutin dan menunda tugas-tugas publiknya sesuai saran dokter," kata pihak kerajaan dalam pernyataannya.
Raja Charles telah memulai perawatan rutin dan bersikap positif terhadap pemulihannya.
Pihak Kerajaan menyatakan, Raja Charles memilih membagikan diagnosisnya untuk mencegah spekulasi dan memberikan pemahaman kepada publik yang mungkin terkena dampak kanker.
Pangeran William, yang rutin berhubungan dengan ayahnya, kemungkinan telah mengetahui kabar ini.
Pangeran Harry, yang berada di California bersama istrinya, diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Inggris dalam beberapa hari mendatang.
Raja Charles juga telah memberi tahu saudara-saudaranya, Putri Anne, Pangeran Andrew, dan Pangeran Edward, sebelum berita ini dipublikasikan.
Raja Charles terakhir terlihat hadir bersama Ratu Camilla pada kegiatan di Gereja St Mary Magdalene dekat Sandringham pada Hari Minggu, yang menandai kunjungan pertamanya sejak keluar dari rumah sakit.
Meskipun Raja Charles absen dari tugas-tugas publik, kemungkinan masih akan menerima dokumen harian dan mengurus beberapa hal kenegaraan selama masa perawatannya.
Belum ada rencana untuk menunjuk penasihat negara yang akan mengurus urusan kenegaraan atas nama Raja Charles.
Situasi ini terjadi setelah Raja Charles menjalani operasi pembesaran prostat, dan absen dari tugas-tugas publik selama pemulihan.
Waktu kembali Raja Charles ke tugas kerajaan masih belum diketahui. (*)