PINUSI.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Melalui unggahan di akun Instagram-nya, Sabtu (3/2/2024), Luhut menyatakan secara pribadi memilih Prabowo.
Dia menyebut alasan dukungannya sangat sederhana, yakni berkelanjutan, dan karena Prabowo memiliki semangat NKRI yang baik.
Berikut ini beberapa alasan yang menjadi dasar dukungan Luhut kepada pasangan calon nomor urut 2:
1. Hubungan Jangka Panjang dengan Prabowo
Luhut mengaku mengenal Prabowo selama 40 tahun, sejak keduanya bergabung dalam Korps Baret Merah.
Menurut Luhut, Prabowo adalah sosok yang konsisten, berani, dan memiliki pikiran rasional.
Dia juga menilai Prabowo sebagai individu yang penuh idealisme dan semangat patriotisme.
Luhut mengungkapkan kegembiraannya saat Prabowo memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presidennya.
Baginya, langkah tersebut menunjukkan Prabowo tidak memandang rendah orang lain.
Menurut Luhut, ada kemungkinan seseorang memiliki potensi khusus yang belum terlihat karena kurangnya kesempatan.
"Idealisme dan konsistensi Prabowo dalam sikapnya, serta kehadiran generasi muda yang diwakili oleh Gibran, membuat saya yakin untuk memilih pasangan ini pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang, sebagai pemimpin yang akan meneruskan tongkat estafet menuju visi besar Indonesia Emas 2045," tulis Luhut dalam keterangan tersebut.
2. Kelanjutan Program Hilirisasi
Luhut juga mengungkapkan, Prabowo dan timnya berkomitmen melanjutkan program-program yang telah dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya, seperti program hilirisasi yang diinisiasi oleh Jokowi.
Hal ini menjadi salah satu alasan utama Luhut mendukung Prabowo dalam Pemilihan Presiden 2024.
Menurut Luhut, ada banyak program pemerintah saat ini yang tidak mungkin selesai selama masa kepemimpinan Presiden Jokowi. Contohnya, program hilirisasi rumput laut yang telah melalui riset selama empat tahun.
"Saya memilih Pak Prabowo dengan alasan yang sangat sederhana, yaitu kelanjutan," ujar Luhut.
3. Perlunya Kontinuitas
Luhut tidak hanya menyoroti kesediaan Prabowo untuk melanjutkan program hilirisasi, tetapi juga mengkritik calon lain yang mengusulkan perubahan.
Baginya, yang dibutuhkan saat ini adalah kontinuitas, bukan perubahan.
"Jika kita terus saja membongkar, kapan kita akan maju?"
"Ingatlah, bonus demografi hanya akan berlangsung hingga tahun 2030."
"Setiap tahun kita lengah, setiap tahun kita kehilangan momentum, dan kita tidak akan bisa keluar dari jebakan pendapatan menengah nanti," tuturnya.
4. Kesamaan Prestasi Gibran dengan Ayahnya
Luhut juga mengungkapkan tentang Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo dan putra sulung Presiden Jokowi.
Menurut Luhut, meskipun belum lama mengenal Gibran, ia melihat pencapaian Gibran di Solo sebanding dengan saat pertama kali ia mengenal Jokowi kala menjabat wali kota.
"Pak Gibran telah menunjukkan kinerja yang luar biasa dalam memimpin Solo."
"Saya telah mengunjungi Solo beberapa kali, dan melihat bahwa dia mengikuti jejak yang sama seperti yang dilakukan oleh Pak Jokowi," beber Luhut, Sabtu (3/2/2024).
Bagi Luhut, penting bagi masyarakat untuk tidak meremehkan pengalaman politik Gibran.
Menurutnya, orang yang menilai Gibran dengan cara tersebut tidak memahami potensinya menjadi pemimpin yang hebat seperti Jokowi.
"Ada orang yang tidak menghargai potensi yang dimiliki oleh Gibran, mirip dengan saat Jokowi menjadi wali kota sebelum kemudian menjadi gubernur DKI, banyak yang meremehkan."
"Kita harus belajar dari anak muda Indonesia untuk tidak pernah meremehkan orang lain," imbuhnya. (*)