PINUSI.COM - Pemerintah menetapkan volume impor beberapa komoditas pangan pada 2024.
Keputusan ini didasarkan pada rapat neraca komoditas (NK) yang diadakan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Komoditas yang akan ditutupi sebagian impornya adalah beras, bawang putih, gula pasir, daging sapi dan kerbau, serta jagung.
Rapat neraca komoditas ini juga dihadiri oleh Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Badan Pangan Nasional, dan Badan Pusat Statistik (BPS).
Arif Sristyo, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan menjelaskan, kuota impor beras tahun ini adalah 2 juta ton.
Sebanyak 1,6 juta ton akan ditambahkan, sehingga totalnya menjadi 3,6 juta ton.
"Rencana impor yang disepakati alokasi impor beras keperluan umum total 2 juta ton, ini penugasan Bulog."
"Kemudian penambahan dari rakortas 5 Februari 2024 terdapat keperluan umum 1,6 juta ton," katanya dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi, dikutip dari YouTube Kemendagri, Senin (26/2/2024).
Lalu, impor bawang putih diperkirakan mencapai 645.025 ton.
Menurut Arif, kuota yang dilaporkan sejauh ini adalah 214.194 ton, atau sekitar 33% lebih tinggi.
"Perlu kami sampaikan, kebutuhan per bulan bawang putih sekitar 55 ribu ton."
"Kemudian masih ada stok 2023 yang ada di Februari 2024," jelasnya.
Kemudian, impor daging sapi.
Rencana impor yang disetujui untuk konsumsi normal berjumlah 145.251 ton.
Kementerian Perdagangan menerbitkan persetujuan impor (PI) untuk 141.142 ton. Sementara, semua PI dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan industri sebanyak 5.101 ton.
Pemerintah menetapkan kuota impor sebesar 120.000 ton daging untuk persediaan pemerintah.
Pemerintah kemudian menetapkan kuota impor daging oleh sektor swasta sebesar 50.000 ton, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) NO 11/2022 yang mengubah PP No 4/2016 tentang pemasukan ternak dan atau produk hewan dalam hal tertentu, yang berasal dari negara asal atau zona asal.
Kebutuhan daging sapi dalam negeri mencapai 720.000 ton. Sementara, produksi dalam negeri hanya mencapai 422.649 ton.
Impor keempat adalah jagung. Kuota impor untuk jagung industri telah ditetapkan dengan total 1.217.026 ton.
Kementerian Perdagangan juga telah mengeluarkan kuota PI untuk impor komoditas ini. Pemerintah juga memutuskan mengimpor 750.000 ton untuk pakan ternak.
"Jagung pakan penugasan Bulog kebutuhan pakan ternak 750 ribu ton. Kami sudah menerbitkan semua PI 750 ribu ton," terangnya.
Sebelumnya, menurut Badan Pangan Nasional, pemerintah juga akan mengimpor gula pasir atau gula kristal mentah (crude crystalline sugar/CVC) untuk konsumsi, yang diperkirakan mencapai 708.000 ton.
Angka ini lebih rendah dari 900.000 ton pada 2023. (*)