PINUSI.COM - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto bakal mengusulkan mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) almarhum Letjen (Purn) Doni Monardo sebagai pahlawan nasional.
Menurut Agus, hal tersebut mengingat jasa-jasa Doni Monardo semasa hidupnya.
"Di bidang personel nanti kita akan mengusulkan (sebagai pahlawan nasional)," kata Agus kepada awak media.
Pihaknya akan melihat lebih dahulu kriteria bagi seseorang untuk dijadikan pahlawan nasional.
Agus menyebut, tidak menutup kemungkinan nama Letnan (Purn) Doni Monardo diabadikan di sejumlah fasilitas di Mako Kopassus.
"Nanti ada kriteria yang diatur bidang personel yang mengatur, nanti akan kita jelaskan kalau sudah final," ujarnya.
Menurut Agus, saat ini beberapa (nama) gedung di Mako Kopassus adalah pahlawan yang pernah berjuang membela nusa dan bangsa.
"Kemarin terakhir ada yang digunakan, yaitu Putu Dani, sudah ditulis di lapangan tembak, karena almarhum senang menembak," ungkap Agus.
Agus menuturkan, salah satu kriteria yang dilihat untuk mengusulkan pahlawan nasional, adalah bintang jasa yang diterima Doni semasa hidup.
Doni, kata dia, juga bisa dijadikan pahlawan, karena jasanya menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Nanti seperti yang ada di dada saya ini, bintang jasa yang pernah beliau dapatkan dari negara."
"Sangat bisa, kan ada itunya kalau menangani sesuatu untuk bangsa dan negara, nanti bidang personel yang akan kaji," tutur Agus.
Doni Manardo meninggal dunia pada Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 17.35 WIB.
Jenazah Doni Manardo dilepas secara militer dari rumah duka ke Mako Kopassus Cijantung.
Selesai disemayamkan di Mako Kopassus, jenazah kemudian dimakamkan di TMP Kalibata.
Menurut Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari, sebelumnya Doni Monardo sempat dirawat intensif di rumah sakit sejak beberapa waktu lalu.
Pada 22 Oktober lalu, kondisi Doni Monardo dikabarkan sempat membaik setelah menjalani operasi. Hal itu disampaikan Sekretaris Utama BNPB Rustian.
Doni Monardo dilantik sebagai Kepala BNPB pada Januari 2019 oleh Presiden Jokowi. Doni kemudian menginisiasi pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Pada Maret 2020, gugus tugas tersebut kemudian menjadi Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19.
Pada Maret 2023, Doni Monardo berhasil meraih penghargaan penanggulangan Covid-19 dari Presiden Jokowi, berkat strategi Pentahelix yang menitikberatkan semangat kegotongroyongan seluruh sumber daya, meliputi kerja sama pemerintah daerah, masyarakat setempat, pakar, dan akademisi, media, serta sektor swasta. (*)