PINUSI.COM - Rupiah menguat di atas Rp 15.700 per dolar.
Situasi ini dipicu oleh ketidakpastian global dan kenaikan suku bunga di negara-negara maju.
Depresiasi rupiah disebut-sebut menjadi penyebab kenaikan harga bahan pokok yang tidak bisa diimbangi dengan kenaikan gaji pemerintah.
Melemahnya nilai tukar rupiah secara tidak langsung juga akan mempengaruhi strategi investasi masyarakat, karena beberapa instrumen investasi ditentukan oleh nilai tukar rupiah.
Namun, mengutip pernyataan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), masyarakat bisa membantu pemerintah agar rupiah kembali menguat.
Berikut ini lima cara membantu apresiasi rupiah:
1. Membeli produk dalam negeri dan menghindari produk impor
Cara paling mudah untuk membantu pemerintah adalah dengan menghindari membeli produk impor agar rupiah menguat.
Pinusian bisa mengganti produk yang dibeli dengan produk dalam negeri, tanpa harus mempertimbangkan perbedaan kualitas dengan produk impor.
Banyak juga produk lokal yang kualitasnya tak kalah bagus, bahkan sudah merambah pasar internasional.
Masyarakat saat ini juga dikenal cepat mengganti ponsel, dan menunda pembelian ponsel dan barang elektronik yang sebagian besar diimpor, dapat membantu meningkatkan nilai rupiah.
2. Jangan menimbun dolar dan menukarnya dengan rupiah
Pinusian harus memastikan dan terus menggunakan mata uang ini, dan tidak mengubahnya menjadi dolar AS yang akan memperburuk nilai rupiah.
Cepat atau lambat, nilai mata uang ini akan kembali menguat.
Masyarakat yang punya kemampuan finansial bagus, biasanya menggunakan dolar AS sebagai bagian dari portofolio keuangan.
Dolar AS digunakan sebagai bagian dari diversifikasi investasi.
Situasi saat ini mungkin bisa menjadi insentif untuk berperan dalam menyelamatkan perekonomian negara, dengan mengubah tabungan dolar menjadi rupiah.
3. Kewirausahaan berorientasi ekspor
Bagi pebisnis, pelemahan rupiah adalah saat yang tepat, apalagi jika bermimpi menghasilkan produk yang mampu menembus pasar internasional.
Salah satu usaha yang bisa digeluti adalah kerajinan tangan, kerajinan tangan asli Indonesia sudah terkenal di luar negeri.
Nilai tukar rupiah yang anjlok membuat ekspor Indonesia relatif lebih murah dibandingkan produk negara lain.
Dengan mengekspor produk, Pinusian membantu pemerintah mengumpulkan devisa.
4. Menikmati wisata dalam negeri
Hal lain yang dapat membantu pemerintah adalah dengan meredam keinginan bepergian ke luar negeri, dan mendorong pengembangan pariwisata dalam negeri yang diharapkan dapat mempercepat perolehan devisa.
Destinasi wisata Indonesia tak kalah indahnya dengan tempat di negara lain.
Berwisata di Indonesia akan membantu menstabilkan nilai tukar dalam jangka pendek.
5. Naik angkutan umum
Penggunaan transportasi umum sangat efektif dalam menghemat konsumsi bahan bakar.
Jika penggunaan bahan bakar dapat dihemat, jumlah bahan bakar yang harus diimpor pemerintah dapat dikurangi, sehingga cadangan devisa dapat digunakan untuk kebijakan lain.
Cara ini merupakan yang paling mudah untuk membantu nilai tukar rupiah.
6. Penanaman Modal Dalam Negeri
Meski rupiah melemah, bukan berarti semua investasi tidak menguntungkan.
Pinusian bisa tetap berinvestasi pada aset yang tidak bergantung pada nilai tukar dolar AS, salah satunya Surat Utang Negara (SUN).
7. Tidak memanfaatkan pelemahan rupiah
Ketika nilai tukar dolar AS naik, banyak masyarakat Indonesia yang menukar rupiah dengan harapan mendapat untung di kemudian hari. Hal ini semakin menekan rupiah.
Oleh karena itu, kita semua perlu menumbuhkan rasa nasionalisme yang kuat, agar tidak tergiur dengan terdepresiasinya nilai tukar rupiah. (*)