PINUSI.COM - Lembaga penelitian Skala Data Indonesia (SDI) baru-baru ini merilis hasil survei terkait Pemilihan Presiden 2024.
Direktur SDI Azka Abdi Amrurobbi menyatakan, elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden masih mengalami perubahan yang dinamis.
"Sehingga, belum dapat dipastikan apakah Pemilihan Presiden akan berlangsung dalam satu atau dua putaran," katanya saat mengumumkan hasil survei tersebut di Jakarta, Jumat (26/1/2024).
Dia juga menyebut, persentase pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters) mencapai 9,8 persen.
"Namun, pemilih swing voters (yang belum menentukan pilihan secara pasti) mencapai 19,6 persen."
"Oleh karena itu, suara swing voters dan undecided voters akan sangat mempengaruhi arah Pemilihan Presiden ke depan," ulasnya.
Azka juga mengungkapkan kemungkinan Pemilihan Presiden akan dilakukan dalam satu atau dua putaran, dan arah suara swing voters dan undecided voters menjadi variabel penting.
Dia juga menyoroti pengaruh debat calon presiden dan calon wakil presiden terhadap keputusan pemilih.
Menurut survei SDI, 29,8 persen pemilih menganggap debat tersebut sangat berpengaruh terhadap pilihan mereka, sementara 23,5 persen menganggapnya cukup berpengaruh.
Namun, 22,7 persen pemilih menganggap debat tersebut biasa saja, 4,2 persen menganggapnya kurang berpengaruh, dan 8,1 persen menganggapnya tidak berpengaruh sama sekali.
Survei ini dilakukan pada (13/1/2024) hingga (21/1/2024), dengan melibatkan 1.240 responden di 34 provinsi di Indonesia, menggunakan metode kuantitatif.
Azka juga menekankan, kebanyakan responden percaya pada informasi yang disebarkan melalui media sosial, yang merupakan sumber utama informasi politik bagi masyarakat Indonesia.
Azka juga mengungkapkan, dalam survei ini, kebanyakan responden terafiliasi dengan organisasi masyarakat seperti Nadhlatul Ulama, Muhammadiyah, dan organisasi lainnya.
Di sisi lain, survei oleh Polling Institute menunjukkan, elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengalami peningkatan.
Peneliti Polling Institute Kennedy Muslim menyebut, elektabilitas pasangan tersebut naik dari 46,1 persen pada Desember 2023, menjadi 48,7 persen pada Januari 2024.
Media asal Inggris The Economist mengeluarkan hasil survei yang mencatat elektabilitas Prabowo mencapai 47 persen, dengan Ganjar mendapat 24 persen, dan Anies juga mendapat 24 persen. (*)