PINUSI.COM - Habiburokhman, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, menanggapi pernyataan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengkritik keras pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, serta menyindir Presiden Joko Widodo yang disebut tak bisa bekerja.
Menurut Habiburokhman, Ahok hanya asal bicara tanpa bukti, demi menggalang massa untuk paslon nomor 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Lagi pula, kata Habiburokhman, yang tak tidak bisa bekerja adalah Ahok sendiri. Dia lantas mempertanyakan prestasi Ahok selama menjadi Gubernur DKI Jakarta dan komisaris Pertamina.
"Ya enggak bisa kerja juga ini orang, cuma bisa omon-omon," kata Habiburokhman kepada wartawan, Rabu (7/2/2024).
Habiburokhman menegaskan, klaim Ahok yang menyebut Jokowi tak bisa bekerja adalah sebuah kekeliruan.
Buktinya, kata dia, sebagian besar masyarakat Indonesia mengapresiasi kinerja pemerintah, hal ini ditandai dengan indeks kepuasan publik terhadap Jokowi yang hingga kini masih tinggi.
Habiburokhman mengatakan, jarang ada kepala negara yang dapat mempertahankan kepuasan publik hingga masa akhir jabatan, namun Jokowi dapat melakukan itu. Dia menyebut ini adalah sebuah prestasi gemilang.
"Masyarakat pasti yang lebih tahu kalau Pak Jokowi dibilang tidak bisa kerja, kan sepertinya enggak ilmiah apa yang disampaikan Ahok."
"Karena approval rate Pak Jokowi itu hampir tembus 80 persen. Itu salah satu rekor," ujarnya.
Sebelumnya, sindiran Ahok buat Jokowi, Prabowo, dan Gibran, viral di media sosial dalam satu dua hari belakangan.
Sindiran itu terlontar ketika dirinya sedang berbincang dengan seorang lansia di acara Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Lansia itu adalah pendukung Prabowo-Gibran sekaligus pendukung Jokowi.
Di hadapan orang tua itu, Ahok mempertanyakan kinerja Jokowi selama menjadi pejabat, baik sebagai Gubernur DKI Jakarta, hingga menjadi presiden selama dua tahun.
Ahok mengaku mengetahui semua fakta kinerja Jokowi, namun dia tak sampai hati membuka itu di depan umum.
"Terus ibu pikir Pak Jokowi juga bisa kerja? Saya lebih tahu dan sebenarnya saya enggak enak bilang depan umum," cetus Ahok.
Ahok juga mempertanyakan kinerja Gibran Rakabuming Raka ketika menjadi Wali Kota Solo. Dia lantas mempertanyakan apa saja bukti kinerja Gibran.
“Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama jadi Wali Kota?” Ucapnya.
Parahnya lagi, Ahok juga menyindir Prabowo dengan menyebut yang bersangkutan sudah tak sehat lagi.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengaku khawatir jika sesuatu terjadi dengan Prabowo dan Gibran yang naik menggantikan posisinya sebagai presiden.
"Tapi persoalan pilih presiden, kita tidak mau pilih orang yang sudah tidak sehat."
"Kita tidak mau pilih orang yang emosional."
"Kita tidak mau pilih orang yang tidak terbukti bisa kerja."
“Dan kita khawatir kalau tiba-tiba Gibran yang naik. Kalau cuma 2 tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan,” paparnya. (*)