PINUSI.COM - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran ogah menanggapi pernyataan politisi PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang menyindir Prabowo-Gibran hingga Presiden Joko Widodo yang disebutnya tak bisa bekerja.
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran Nusron Wahid mengatakan, pernyataan Ahok memang tak pantas ditanggapi, sebab eks Gubernur DKI Jakarta itu disebutnya sudah hobi bikin gaduh sejak dulu.
Menanggapi pernyataan Ahok, kata Nusron, sama saja menciptakan polemik di tengah masyarakat.
Di sisi lain, Jokowi dan Prabowo sudah berulang-ulang mengingatkan agar Pemilu kali ini disambut dengan riang gembira.
"Ahok itu tidak usah ditanggapi, karena omongan Ahok selalu bikin gaduh saja dari dulu," kata Nusron, Rabu (7/2/2024).
Menurut politisi Partai Golkar itu, Ahok dari dulu memang selalu merasa benar sendiri.
Dia, kata Nusron, bahkan tak mengerti apa yang sedang ia bicarakan.
Nusron lantas menyindir Ahok dengan menyebutnya seperti orang yang sedang mengidap Megalomania.
"Dari dulu memang suka buat gaduh. Kadang malah dia enggak tahu apa yang dia katakan. Lupa, habis itu. Mungkin juga kena penyakit Megalomania, jadi merasa paling hebat sedunia," papar Nusron.
Lantaran selalu merasa benar sendiri, Ahok, lanjut Nusron, akhirnya jatuh dalam kasus penodaan Agama Islam terkait surat Al-Maidah 51.
Saat terjerat kasus penistaan agama pada Pilkada DKI 2017, Nusron mengaku dirinya adalah salah satu orang yang maju paling depan membelanya.
Namun setelah bebas dari penjara, Ahok, kata dia, justru menjadi beban bagi masyarakat.
"Saking hebatnya pernah membuat guncang dan gaduh Indonesia dengan isu pelecehan Alquran. Dulu saya bela, tapi ya memang dia begitu."
"Dulu saya belain karena anggap Ahok ini aset bangsa, namun ternyata sekarang jadi beban masyarakat atas masa lalunya."
"Sayangnya Ahok tidak belajar, mungkin memang hobinya bikin keresahan masyarakat," tambah Nusron.
Sebelumnya, sindiran Ahok buat Jokowi, Prabowo, dan Gibran, viral di media sosial dalam satu dua hari belakangan.
Sindiran itu terlontar ketika dirinya sedang berbincang dengan seorang lansia di acara Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Lansia itu adalah pendukung Prabowo-Gibran sekaligus pendukung Jokowi.
Di hadapan orang tua itu, Ahok mempertanyakan kinerja Jokowi selama menjadi pejabat, baik sebagai Gubernur DKI Jakarta, hingga menjadi presiden selama dua tahun.
Ahok mengaku mengetahui semua fakta kinerja Jokowi, namun dia tak sampai hati membuka itu di depan umum.
"Terus ibu pikir Pak Jokowi juga bisa kerja? Saya lebih tahu dan sebenarnya saya enggak enak bilang depan umum," cetus Ahok.
Ahok juga mempertanyakan kinerja Gibran Rakabuming Raka ketika menjadi Wali Kota Solo.
Dia lantas mempertanyakan apa saja bukti kinerja Gibran.
“Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama jadi Wali Kota?” Tanyanya.
"Tapi persoalan pilih presiden, kita tidak mau pilih orang yang sudah tidak sehat."
"Kita tidak mau pilih orang yang emosional."
"Kita tidak mau pilih orang yang tidak terbukti bisa kerja."
“Dan kita khawatir kalau tiba-tiba Gibran yang naik. Kalau cuma 2 tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan,” paparnya. (*)