PINUSI.COM - Karyawan asal Cina bernama Tang Ying, mengundurkan diri dari perusahaannya karena mumet memiliki 600 grup WhatsApp kantor.
Tang Ying merupakan karyawan di perusahaan real estate di Beijing, Cina, dimana ia sudah bekerja selama 4 tahun sebagai desainer toko real estate tersebut.
Namun, ia merasa tidak bahagia selama menjalani pekerjaannya, karena terlalu banyak tekanan kepadanya.
Salah satunya adalah 600 grup WhatsApp kantor. Notifikasi yang muncul terus-menerus di aplikasi WhatsApp-nya membuat ia ketakutan, bahkan dia juga tidak berani mematikan teleponnya dan terus memeriksa grup.
Menurutnya, jika tidak memeriksa grup, akan melewatkan hal hal penting, bahkan risiko terburuknya dapat mempengaruhi pembukaan toko baru.
"Selama waktu kerja yang sibuk, dulu ada lebih dari 10 grup chat yang membicarakan pekerjaan secara bersamaan. Sampai saya harus membawa komputer untuk makan hot pot."
"Aku terus memeriksa grup saat makan dan pergi bermain," tambahnya.
Faktor lain yang membuatnya tertekan adalah mendekorasi toko di 7 sampai 8 departemen store, di mana tiap departement storenya memiliki ratusan toko.
Kesibukan yang dilakukan oleh Tang Ying tidak sia sia, bahkan gaji per bulannya menginjak Rp40 juta per bulan.
Namun, nominal gaji yang besar tidak membuat Tang merasa bahagia dalam menjalani kehidupannya sebagai desainer.
Merasa menjadi robot, ia pun akhirnya memutuskan resign dari perusahaan tersebut, dan kembali ke kampung halamannya dengan memulai bisnis penjualan sosis. (*)