PINUSI.COM - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy (Romy) angkat bicara, setelah rekan separtainya, Sandiaga Uno, memberi sinyal bakal bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Romy menegaskan, pernyataan yang disampaikan Sandiaga Uno adalah pandangan pribadi, dia sedang tidak mewakili partai politik berlambang Kakbah itu.
"Sebagai Ketua Bappilu, tentu Pak Sandi memiliki hak menyampaikan pandangannya pribadi, meskipun itu belum merupakan keputusan partai,” kata Romy kepada wartawan, Rabu (28/2/2024).
Romy mengatakan, sejauh ini PPP bersama partai politik lainnya masih solid di kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Langkah politik selanjutnya sama sekali belum dipikirkan, mengingat saat ini hasil Pemilu 2024 belum dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Sampai saat ini pemilu juga belum selesai, dan perhitungan suara masih kita tunggu secara berjenjang rekapitulasinya sampai 20 Maret nanti," tuturnya.
Romy menekankan, sampai hari ini, PPP masih tetap bersama PDIP, tak ada niatan untuk berbagi jalan dengan parpol pengusung Ganjar-Mahfud.
Justru, kata dia, saat ini PPP dan PDIP sedang sedang membahas hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Rencananya usulan interpelasi itu segera dibawa ke DPR dalam waktu dekat ini.
"PPP bersama PDIP tetap bersama-sama dalam posisi pengusung hak angket atau interpelasi pada saat DPR RI nanti memasuki masa sidang 5 Maret 2024," terangnya.
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Uno blak-blakan mengatakan pihaknya tidak akan keberatan jika diajak bergabung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Pria yang menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu menegaskan, ajakan bergabung ke pemerintahan yang baru adalah sebuah kehormatan, sebab masih diberi kesempatan untuk membangun bangsa.
"Pandangan pribadi saya, kita pasti akan sangat terhormat untuk diajak membangun bangsa karena sesuai dengan nama partainya, Partai Persatuan untuk persatuan Indonesia; dan pembangunan, harus ikut aktif dalam membangun bangsa," beber Sandi.
Kendati begitu, Sandiaga mengatakan, untuk bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran, jelas melewati proses yang panjang, PPP tidak langsung bisa bergabung hanya dengan ajakan lisan.
"Tapi tentu ada prosesnya, nanti ada Rapimnas dan sebagainya," tuturnya.(*)