Romo Magnis dan Yusril Ihza Mahendra Debat Soal Etika di Sidang PHPU 2024

Oleh Yohanes123Tuesday, 2nd April 2024 | 15:30 WIB
Romo Magnis dan Yusril Ihza Mahendra Debat Soal Etika di Sidang PHPU 2024
Franz Magnis Suseno dan Yusril Ihza Mahendra, berdebat di sidang PHPU 2024. Foto: Istimewa

PINUSI.COM - Sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024  di Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa (2/4/2024), diwarnai debat sengit antara filsuf Franz Magnis Suseno alias Romo Magnis, yang hadir sebagai ahli untuk kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dengan Yusril Ihza Mahendra selaku kuasa hukum kubu Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka.

Keduanya berdebat soal etika dan filsafat. 

Kedua profesor itu terlibat debat, ketika Yusril menanyakan konsep etika yang digunakan Romo Magnis dalam menyampaikan pandangannya pada sidang tersebut.

Romo Magnis berbicara panjang lebar mengenai etika dalam pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto. 

Yusril tampak keberatan, lantaran beranggapan  etika dalam filsafat tak bisa serta merta diterapkan dalam hukum.

Konsep etika di antara keduanya bagi Yusril berbeda. 

"Saudara ahli kita paham bahwa dalam filsafat, bahwa etik adalah filsafat tentang moral."

"Filsafat tentang praksis manusia. Apa yang disampaikan Immanuel Kant, tidak wajib."

"Aquinas mengatakan, norma hukum yang bertentangan dengan norma moral, tidak pantas dianggap sebagai norma hukum," tutur Yusril. 

Di negara hukum seperti Indonesia, lanjut Yusril, tidak semua persoalan disangkutpautkan dengan etika filsafat, salah satunya adalah soal pencalonan Gibran sebagai cawapres, hal ini juga berlandaskan pada etika dan norma hukum serta undang-undang. 

"Saya khawatir Romo confuse antara etik dalam filsafat dan etik yang dibicarakan dalam forum ini."

"Kode etik yang sekarang ini, yang diperintahkan oleh undang-undang."

"Itulah yang diadili, yang menjadi dasar untuk mengadili."

"Apa Romo bisa membedakan antara norma dalam filsafat dan norma etik yang dibentuk atas suatu undang-undang, yang kedudukannya tidak akan lebih tinggi dari undang-undang sendiri?" Tanya Yusril

Menanggapi pernyataan Yusril, Romo Magnis menyebut, etika filsafat tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk.

Menurutnya, etika adalah satu unsur paling penting di negara ini, di mana unsur ini dapat mempersatukan masyarakat dari beragam latar belakang. 

"Tentu bagi Indonesia, etika, kesadaran atas nilai, sejak permulaan merupakan salah satu unsur yang mempersatukan suatu masyarakat yang amat majemuk."

"Mulai dari penolakan penjajahan, kesetiaan saling menghormati dalam Pancasila. Apakah ada perbedaan etika dengan etika dalam kerangka hukum? Tentu tidak," paparnya.

Romo Magnis mengatakan, dalam persoalan hukum, masyarakat tak hanya berpatokan pada peraturan-peraturan tertulis.

Baginya, banyak peraturan tak tertulis yang bisa menjadi pertimbangan, salah satu peraturan tak tertulis itu, kata Romo Magnis, adalah etika. 

"Suatu ketentuan etis yang tidak dirumuskan dalam hukum memang tidak bisa ditindak oleh yudikatif, itu unsur untuk menilai, unsur bagaimana seseorang atau lembaga dinilai."

"Pelaksanaan para hakim harus berdasarkan undang-undang."

"Apakah hakim perlu mendasarkan diri pada ketentuan hukum yang harusnya diketahui, tidak berarti ada susunan resmi tidak boleh dipakai."

"Sekurang-kurangnya kita mempunyai HAM yang ada dalam undang-undag kita."

"Diharapkan dan didasari bahwa etika masuk ke dalam hukum," paparnya. 

Romo Magnis adalah satu dari 9 ahli yang  dihadirkan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD, pada lanjutan sidang PHPU yang digelar hari ini. (*)

Terkini

Pasrah, Ruben Amorim Ungkap Kekecewaan : "Kami mungkin adalah Manchester United terburuk sepanjang sejarah"
Pasrah, Ruben Amorim Ungkap Kekecewaan : "Kami mungkin adalah Manchester United terburuk sepanjang sejarah"
PinSport | in 5 hours
Kekalahan dari Brighton, Bruno Fernandes Ungkap Kekecewaan Mendalam
Kekalahan dari Brighton, Bruno Fernandes Ungkap Kekecewaan Mendalam
PinSport | in 5 hours
Menteri ATR/BPN Minta Maaf atas Sertifikat HGB Pagar Laut di Tangerang
Menteri ATR/BPN Minta Maaf atas Sertifikat HGB Pagar Laut di Tangerang
PinNews | in 5 hours
Viral di Media Sosial Shawn Mendes Hadiri Salat Jumat di Masjid NYU, Mualaf ?
Viral di Media Sosial Shawn Mendes Hadiri Salat Jumat di Masjid NYU, Mualaf ?
PinTertainment | in 2 hours
iOS 19 Hadir dengan Pembaruan Besar pada Aplikasi Kamera
iOS 19 Hadir dengan Pembaruan Besar pada Aplikasi Kamera
PinTect | in an hour
Uya Kuya dan Cinta Kuya Minta Maaf Usai Konten Kebakaran di Los Angeles Viral
Uya Kuya dan Cinta Kuya Minta Maaf Usai Konten Kebakaran di Los Angeles Viral
PinTertainment | 14 minutes ago
Uya Kuya Ditegur Saat Rekam Kebakaran di Los Angeles, Begini Klarifikasinya
Uya Kuya Ditegur Saat Rekam Kebakaran di Los Angeles, Begini Klarifikasinya
PinTertainment | 21 minutes ago
Harapan dan Doa Keluarga Korban Kebakaran Glodok Plaza: Menanti Keajaiban
Harapan dan Doa Keluarga Korban Kebakaran Glodok Plaza: Menanti Keajaiban
PinNews | an hour ago
Pemerintah Terus Usut Pemasangan Pagar Laut di Tangerang, Nelayan Dipanggil untuk Berikan Keterangan
Pemerintah Terus Usut Pemasangan Pagar Laut di Tangerang, Nelayan Dipanggil untuk Berikan Keterangan
PinNews | 3 hours ago
Program Makan Siang Bergizi Gratis Mengundang Pelaku Penipuan Berkeliaran,Pengusaha Katering Rugi Jutaan
Program Makan Siang Bergizi Gratis Mengundang Pelaku Penipuan Berkeliaran,Pengusaha Katering Rugi Jutaan
PinNews | 3 hours ago
© 2025 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta