PINUSI.COM - Karena pengiriman pesawat dari Boeing tertunda, United Airlines menawarkan cuti tanpa bayaran alias tanpa gaji, kepada pilotnya.
Juru bicara United Airlines mengatakan, penundaan pengiriman pesawat ini membuat maskapai harus memikirkan cara lain untuk mengatasi kekurangan karyawan mereka, menurut Reuters.
"Penundaan pengiriman ini memang hanya terjadi pada armada 787 dan 737, tapi akan berdampak pada armada lain juga," kata serikat pekerja dalam sebuah memo, dikutip dari Reuters, Selasa (2/4/2024).
United Airlines telah menurunkan jumlah pesanan pesawatnya, dari 43 menjadi 37, dan seri MAX turun dari 15 menjadi hanya 9 unit.
Salah satu orang yang paling berani menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap Boeing adalah Scott Kirby, CEO United Airlines.
Setelah MAX 9 dilarang terbang, dia mulai berbicara dengan Airbus, saingan Boeing, dengan harapan dapat mencapai kesepakatan 200 unit pesawat.
Hal ini dilakukan setelah Boeing meminta maskapai penerbangan menurunkan ekspektasi pengiriman pesawat, yang menyebabkan kesulitan bagi maskapai untuk memenuhi target perjalanan mereka.
Tidak hanya United Airlines yang menghadapi masalah karena Boeing; pesaingnya, Southwest Airlines, yang sebelumnya menjadi pelanggan Boeing, kini memberhentikan pilot dan pramugari karena pesawat yang tidak kunjung dikirim oleh Boeing.
Setelah insiden jendela pesawat yang copot di tengah penerbangan Alaska Airlines 5 Januari lalu, Boeing sekarang diawasi dengan ketat.
Karena situasi ini, penyelidikan keselamatan dan kualitas perusahaan diulang.
Dave Calhoun, CEO Boeing, menyatakan akan mengundurkan diri pada akhir tahun ini.
Selain itu, dikabarkan Stan Deal, kepala bagian komersial perusahaan, akan segera pensiun. (*)