PINUSI.COM - Masyarakat lebih suka menggunakan kereta api (KA) untuk mudik Lebaran 2024.
Menurut polisi, jumlah keberangkatan KA diprediksi meningkat sampai 300 kali.
"Kemudian, karena tadi cara bertindak, khususnya terhadap kereta api."
"Karena kereta api ini terjadi peningkatan atau menjadi moda transportasi yang favorit, ada peningkatan 300 kali pemberangkatan."
"Itu akan mempengaruhi perlambatan-perlambatan di jalan," kata Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso, dalam agenda Dialog Publik Operasi Ketupat dan Strategi Pemerintah Hadapi Mudik Lebaran 2024, di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2024).
Slamet mengatakan, KA adalah transportasi yang paling banyak digunakan masyarakat, dari total potensi 193,6 juta orang yang akan bergerak pada Idulfitri 2024.
Pesawat dan kapal laut adalah metode transportasi favorit berikutnya untuk mudik Lebaran.
"Dari 193 juta jiwa itu, ada beberapa moda transportasi yang jadi unggulan, mulai dari kereta api, baru disusul kendaraan-kendaraan lainnya, baik itu pesawat, pelabuhan udara, dan pelabuhan laut."
"Yang pada intinya, baik udara maupun laut, nantinya lewat darat juga. Sehingga perlu penanganan cukup serius," tuturnya.
Slamet mengatakan, peningkatan jumlah penumpang KA diharapkan mengurangi kemacetan di beberapa jalan raya.
Ia menyatakan, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat adalah tiga wilayah yang paling sering dilintasi KA selama Idulfitri.
Oleh karena itu, ia mengatakan pihaknya berusaha mengantisipasi hal ini, agar masyarakat dapat mudik Idulfitri 2024 dengan aman dan nyaman.
"Ini kita perlu antisipasi dan perlu cara bertindak yang lebih baik lagi, sehingga perlambatan-perlambatan kendaraan bisa kita minimalisir," paparnya.
Survei Potensi Pergerakan Angkutan Lebaran Tahun 2024 Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan juga menemukan tren yang serupa.
Untuk edisi mudik Lebaran 2024, orang lebih memilih KA antar-kota sebanyak 39,32 juta orang (20,30%), bus 37,61 juta orang (19,37%), mobil pribadi 35,42 juta orang (18,29%), dan sepeda motor 31,12 juta orang (16,07%).
Hal ini berbeda dari beberapa tahun sebelumnya, ketika kendaraan pribadi menjadi cara yang paling populer untuk pergi.
Pada 2023, mobil pribadi 27,32 juta orang (22,1%), sepeda motor 23,13 juta orang (20,3%), bus 22,77 juta orang (18,4%), dan KA antar kota 14,47 juta orang (11,69 %). (*)