PINUSI.COM - Mayoritas harga batu bara mengalami kenaikan pada perdagangan Rabu (28/2/2024), merespons situasi di India.
Harga batu bara Newcastle untuk kontrak Maret 2024 naik USD 0,3 menjadi USD 129,5 per ton, sedangkan kontrak berjangka April 2024 naik USD 0,55 menjadi USD 130,75 per ton.
Namun, kontrak Mei 2024 turun USD 0,35 menjadi USD 130 per ton.
Sementara, harga batu bara berjangka Rotterdam untuk kontrak Maret 2024 naik USD 4,4 ke posisi USD 104,5 per ton, sedangkan harga kontrak April 2024 naik USD 4,75 ke posisi USD 104, dan kontrak Mei 2024 naik USD 4,4 ke posisi USD 101,5.
Dikutip dari Reuters, Kamis (29/2/2024), industri batu bara diperkirakan akan mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun mendatang.
Konferensi tahunan Coaltrans India di Goa, India, menyatakan produksi, impor, dan permintaan batu bara diperkirakan akan meningkat masif.
Konferensi tersebut memperkirakan permintaan untuk semua jenis batu bara dapat mencapai antara 1,5 miliar dan 1,9 miliar ton pada 2030.
Namun, kenaikan harga batu bara dibatasi oleh laporan impor batu bara India secara umum telah turun untuk pertama kalinya tahun ini sejak pandemi Covid-19, karena peningkatan produksi dalam negeri dan persediaan yang tinggi.
Sejumlah pedagang batu bara yang diwawancarai oleh Reuters pada konferensi Coaltrans India di Goa mengatakan, beberapa memperkirakan pengiriman bahan bakar akan turun tahun ini, sementara yang lain memperkirakan impor akan stagnan atau meningkat hanya pada tingkat yang terbatas.
Produsen batu bara terbesar di RRT, China Shenhua Energy, telah mengumumkan mereka akan menurunkan target produksinya untuk tahun 2024.
Hal ini terjadi karena tambang-tambang batu bara RRT kembali beroperasi secara normal di tengah-tengah pasokan batu bara yang melimpah di pasar. (*)