PINUSI.COM - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani buka suara soal polemik program sembako murah yang menggunakan tas warna biru muda, yang identik dengan pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran.
Menurutnya, langkah baik memang tidak selalu diterima positif, seperti halnya Heru yang membagikan bantuan sembako kepada warga justru dipolitisasi, karena salah satu tas belanja berwarna biru muda atau identik dengan salah satu pasangan calon (paslon) Capres dan Cawapres.
Padahal, kata Rani, terdapat warna lain juga dalam tas belanja yang dipakai Heru.
Sementara yang viral di media sosial, justru saat membagikan sembako murah dengan tas belanja warna biru muda.
“Ya memang serba salah di tahun politik, apalagi masa kampanye saat ini, setiap perbuatan baik jadi sensitif dan penuh kecurigaan, perkara kantong atau tas berwarna saja jadi ‘gorengan’ politik,” ucapnya, Minggu (11/2/2024).
Isi paket sembako tersebut meliputi Beras Nusantara 5 kg; Minyakita 2 liter; Gula Hijau 1 kg; dan Tepung Terigu 1 kg.
Paket sembako murah dengan harga Rp100.000 itu dinilainya sangat meringankan warga, karena biasanya harga pasaran menyentuh Rp150.000.
Rani mengatakan, pendistribusian sembako murah yang dilakukan Heru merupakan bentuk kepedulian kepada warganya.
Apalagi, dia suka mendapat permintaan dari warga soal sembako yang diberikan pemerintah daerah.
“Apa pun alasannya itu yang dilakukan Pak Heru selaku Pj Gubernur dalam kegiatan bantuan sembako murah, sebagai bentuk peduli kepada masyarakatnya dan memang masih banyak yang membutuhkan,” jelas Rani.
Dia mengajak publik mengapresiasi perhatian Heru lewat pemberian sembako kepada rakyatnya.
Apalagi, duit pemerintah yang tersimpan di dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) bersumber dari pajak dan uang retribusi rakyat.
“Jadi kita apresiasi saja, dan tetap berpikir positif demi tercipta suasana damai, meski saat dalam masa suasana pemilu."
"Urusan netral atau apalah namanya, kembalikan ke manusianya masing-masing,” ujar Rani.
Dia meyakini, pembagian sembako murah yang dilakukan Heru tidak akan viral, jika tas belanja yang terfoto adalah warna lain.
Apalagi yang dia tahu, Pemprov DKI juga menyediakan tas belanja dengan berragam warna saat pembagian bansos.
“Iya, mungkin karena kantongnya biru, coba kalau kantongnya yang merah kefoto, pasti juga enggak jadi heboh,” tuturnya.
Sekretaris DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ini mengajak publik meredam sentimen dan egonya masing-masing jelang Pemilu pada 14 Februari 2024.
Jangan sampai polemik ini berkepanjangan dan kian meruncing, sehingga mengganggu kondusivitas di Ibu Kota.
“Yuk kita tetap bisa jaga ego masing-masing demi tercipta pemilu damai, persatuan dan kesatuan tetap diutamakan. Jangan lupa gunakan hak pilih, dan jangan golput,” ucap Rani. (*)