PINUSI.COM - Politikus senior PDIP Andreas Hugo Parreira, ikut mengomentari pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, yang menyebut Presiden Joko Widodo mau membegal partai moncong putih itu dari tangan Megawati Sukarnoputri.
Hugo secara tidak langsung membenarkan pernyataan Hasto.
Dia mengatakan, setiap kader Banteng pasti ingin menduduki jabatan kursi ketua umum, termasuk Presiden Jokowi.
Menurutnya, jabatan ketua umum adalah impian semua kader PDIP.
"Saya kira siapa sih, tidak ada yang tidak ingin menjadi Ketum PDIP gitu lho, dan saya kira ya banyak orang pasti menghendaki itu, menjadi Ketum PDIP."
"Saya kira bukan hal mengejutkan ada orang (ingin jadi Ketum PDIP), termasuk mungkin Pak Jokowi menghendaki itu,"kata Hugo kepada wartawan, Kamis (4/4/2024).
Menurut Hugo, posisi ketua umum PDIP sangat strategis dan punya pengaruh besar di negara ini.
Ketum PDIP, lanjut Hugo, lazim mengambil kebijakan-kebijakan politik yang berdampak luas di kancah perpolitikan nasional.
"Menjadi Ketum PDIP tentu mempunyai posisi dan kedudukan penting di dalam pengambilan keputusan-keputusan politik di republik ini."
"Bukan hanya di partai, tapi di republik ini," ujarnya.
Isu ini pertama kali digelindingkan Hasto Kristiyanto.
Dia mengatakan, Jokowi mengincar kursi ketum PDIP untuk kepentingan politik jangka panjang.
Keinginan Jokowi menggeser posisi Megawati di pucuk pimpinan partai ini, ketahuan setelah kepala negara mengutus seorang menteri yang disebut sangat powerfull, untuk menemui orang-orang penting di PDIP.
Sejumlah tokoh PDIP itu diminta membujuk Megawati agar segera turun takhta, dan menyerahkan kepemimpinannya kepada Jokowi.
Peristiwa ini terjadi beberapa bulan sebelum Pemilu 2024.
Jokowi telah membantah isu tersebut, dia mengatakan pernyataan Hasto sungguh tidak berdasar.
Kepala negara juga meminta Hasto tak menggoreng isu yang tak terbukti kebenarannya.
"Saya kira respons (Jokowi beliau, tentu itu hak beliau untuk menyampaikan pendapatnya bahwa dia ingin menjadi ketum partai apa saja ya silakan, hak beliau," ucap Hugo menanggapi bantahan Jokowi. (*)