PINUSI.COM - Seorang asisten rumah tangga bernama Yuni Sri Rahayu menjadi perbincangan hangat, karena mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta dengan modal Rp2,5 juta.
Dibawah naungan Partai Buruh, Yuni maju sebagai caleg DPRD DKI Dapil 7, meliputi Kecamatan Cilandak, Pesanggarahan, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, dan Setiabudi.
Ia menjadi viral usai videonya diunggah oleh akun X@fajarnugros, di mana terlihat Yuni sedang memamerkan alat peraga kampanye (APK) mulai dari baliho berwarna oranye.
Saat dirinya berkampanye di lingkungan dekat rumahnya, ia tidak diperbolehkan oleh pihak setempat karena sudah ada calon lain yang berkampanye di tempatnya.
"Jujur saja di sini, rumah saya, waktu minta izin untuk sosialisasi sama RT di sini ya dia bilang di sini sudah dukung dua caleg, jadi engga bisa bersosialisasi," ungkapnya.
Yuni mengaku alasannya maju menjadi caleg karena banyak permasalahan yang dialami oleh para pekerja buruh, terutama pekerja rumah tangga (PRT), mulai dari kekerasan, gaji tidak dibayar, hingga pelecehan seksual.
"Masalah yang ada seperti kekerasan ekonomi, kekerasan fisik, gaji yang tidak dibayar, tidak dikasih hari libur."
"Bahkan tidak boleh naik lift bersama dengan majikan, dan itu banyak (kasus) kawan-kawan temui," beber Yuni.
Sehingga, perempuan berusia 41 tahun ini memiliki visi misi memperjuangkan hak serta kesejahteraan para PRT.
"Oleh karena itu visi misiku adalah untuk mendorong pengesahan RUU PRT yang harusnya pekerja domestik mendapatkan perlindungan sosial, baik itu jaminan kesehatan maupun jaminan ketenagakerjaan," tegasnya.
Ia berharap akan ada perlindungan dari negara untuk para PRT, karena menurutnya seorang yang bekerja sebagai PRT mayoritas sebagai tulang punggung keluarga.
"Seorang yang bekerja sebagai PRT itu 84% adalah tulang punggung keluarga."
"Jadi kita berharap adanya perlindungan dan kesetaraan bagi PRT, serta buruh lainnya, agar menjadi pekerja yang inklusif dan setara, agar menuju negara sejahtera," paparnya. (*)