PINUSI.COM - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan tanggapan terkait rencana program makan siang gratis yang menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Rencana ini merupakan inisiatif dari pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Iwan Syahril, belum ada pembahasan mengenai program tersebut di Kemendikbudristek.
Ia menyatakan, selama ini Kemendikbudristek menjalankan program yang merujuk pada nota keuangan.
Oleh karena itu, tidak ada pembahasan di Kemendikbudristek terkait program tersebut.
"Nota keuangan jadi pijakan di Kemendikbudristek sampai saat ini, dan hanya itu yang bisa saya sampaikan," ujar Iwan, seperti dilansir Tempo.
Nota keuangan adalah dokumen yang menjelaskan dan merinci Undang-undang APBN, termasuk rencana keuangan dan kebijakan fiskal yang akan diterapkan pemerintah dalam satu periode anggaran.
Sebelumnya, beberapa organisasi guru telah mengkritik program makan siang gratis yang direncanakan menggunakan dana BOS.
Salah satunya, Kepala Bidang Advokasi Guru dari Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Imam, menolak kebijakan tersebut, karena dana BOS seharusnya untuk pembayaran gaji guru dan tenaga pendidik honorer.
Imam menegaskan, skema pembiayaan makan siang gratis seharusnya tidak mengambil dari anggaran pendidikan, termasuk BOS dari APBN, karena anggaran saat ini belum mampu meningkatkan kesejahteraan guru, dan belum memperbaiki fasilitas sekolah serta meningkatkan kualitas pendidikan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengusulkan pembiayaan program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran menggunakan skema BOS.
Usulan ini disampaikan sebelum melakukan simulasi makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang.
"Kami mengusulkan pola pendanaannya melalui Bantuan Operasional Sekolah spesifik atau BOS Spesifik atau BOS Afirmasi untuk khusus menyediakan makan siang untuk siswa," ungkap Airlangga. (*)