PINUSI.COM - Ujang Komarudin, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), menilai wajar kecurigaan masyarakat atas melonjaknya perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Menurut Ujang, kecurigaan masyarakat sangat beralasan, sebab kenaikan signifikan pada perolehan suara PSI terjadi dalam waktu yang relatif singkat.
Hal ini membuat masyarakat bakal berpikir ada operasi senyap untuk meloloskan PSI ke Senayan.
"Kecurigaan itu kan beralasan, berargumen. Ketika tahu-tahu muncul, bahkan skemanya ingin meloloskan ke empat persen, kan itu,” kata Ujang lewat keterangan tertulis, Senin (4/3/2024).
Ujang mengatakan, jika kecurigaan masyarakat ini benar terjadi, maka partai politik besutan putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep itu, layak disanksi.
Selain mencoreng maruah demokrasi, PSI juga hanya bikin malu negara dengan mencurangi suara rakyat yang halal.
"Kalau itu terjadi, bahaya. Kalau itu dilakukan, bahaya."
"Saya sih melihatnya malu. Sama-sama menjaga demokrasi saja, jaga suara rakyat dengan pemilu yang benar, halal dan tidak curang," ujarnya.
Kendati demikian, Ujang berharap, semua kecurigaan masyarakat itu tak terbukti."
"Dia berharap desas-desus operasi senyap untuk meloloskan PSI mencapai ambang batas parlemen 4 persen itu sekadar gosip.
"Kita berharap pemilunya aman damai."
"Tinggal nanti jangan sampai ada kecurangan, jangan sampai ada operasi saja, itu saja."
"Karena untuk menjaga suara rakyat itu dilakukan dengan cara yang baik," paparnya.
Perolehan suara PSI pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU) naik drastis dalam satu dua hari belakangan.
Tak main-main, kenaikan suara PSI bahkan mencapai 2.403.210 suara, yang membuat partai memperoleh 3,13 persen suara. (*)