PINUSI.COM - Harga emas turun sedikit pada Senin (4/3/2024), setelah melonjak pada penutupan perdagangan, Jumat (1/3/2024) lalu .
Menurut data Investing.com, emas spot turun 0,12% menjadi USD 2,080.44/oz pada pukul 08:34 WIB, sementara emas berjangka turun 32% pada USD 2,088.95/oz.
Emas kemungkinan akan menghadapi support di USD 2,025.00 dan resistance di USD 2,097.15.
Indeks dolar AS, yang memantau performa dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya, bertahan stabil di 103,827.
Sementara, di Pasar Comex, perak untuk pengiriman Bulan Mei sempat naik 2,25%, dan diperdagangkan pada USD 23,40 per troy ounce, sedangkan tembaga untuk pengiriman Bulan Mei naik 0,32%, dan diperdagangkan pada USD 3,86 per pound.
Harga emas stabil di perdagangan Asia pada Jumat (1/3/2024) pagi, hampir menembus di atas level-level kunci, karena indikator-indikator ekonomi endukung ekspektasi inflasi yang terkendali akan memacu Federal Reserve memangkas suku bunga.
Harga spot untuk logam mulia saat ini sedang mencoba menembus di atas kisaran perdagangan USD 2.000 hingga USD 2.050 per ons, yang ditetapkan sepanjang sebagian besar tahun 2024.
Namun, ketahanan dolar AS telah menahan kenaikan lebih lanjut pada emas, dengan greenback naik dalam perdagangan semalam, dan mempertahankan sebagian besar kekuatannya di jam-jam Asia.
Data pada Kamis menunjukkan, indeks harga PCE, ukuran inflasi yang disukai Fed, turun pada Januari seperti yang diharapkan.
Angka-angka tersebut memicu ekspektasi, inflasi akan turun dalam beberapa bulan mendatang, memberikan dorongan yang cukup bagi the Fed untuk memangkas suku bunga di Bulan Juni.
Namun, menurut alat Fedwatch CME, para trader hanya sedikit meningkatkan ekspektasi mereka akan penurunan suku bunga di Bulan Juni, sementara penundaan tetap tidak berubah.
Sejumlah pejabat the Fed juga telah memperingatkan inflasi yang tinggi tidak akan mempercepat dimulainya pelonggaran kebijakan bank sentral, yang mengindikasikan jika inflasi meningkat dalam beberapa bulan mendatang, prospek penurunan suku bunga di Bulan Juni kemungkinan besar akan melemah.
Inflasi di Bulan Februari dan Maret diperkirakan akan sangat menentukan arah harga logam mulia dalam beberapa bulan mendatang, karena telah bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga AS selama dua tahun terakhir.
Suku bunga yang lebih tinggi telah menekan emas selama dua tahun terakhir, karena biaya peluang berinvestasi dalam logam mulia meningkat. Pola pikir ini telah membebani sebagian besar logam lainnya. (*)