PINUSI.COM - Pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 202 versi hitung cepat.
Untuk memperkuat hasil hitung cepat Pemilu 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai melakukan penghitungan suara alias real count.
Menurut hasil sementara real count KPU pada Rabu (14/2/2024) pukul 20.03 WIB, suara yang masuk telah mencapai 13,61%, atau setara dengan 112.082 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari total 823.236 TPS di seluruh Indonesia.
Ketua KPU Hasyim Asyari menyatakan, sampai saat ini, sekitar 13,61% dari total TPS sudah mengirimkan hasilnya, termasuk TPS di luar negeri.
Hasil real count KPU menunjukkan:
- Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, memperoleh 23,88%.
- Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, memperoleh 56,71%.
- Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, memperoleh 19,63%.
Dari kemenangan ini, publik menantikan siapa saja yang akan menjadi pilihan Prabowo-Gibran untuk menduduki posisi menteri dalam kabinetnya.
Prabowo telah mengungkapkan kriteria untuk menteri yang akan membantunya, yaitu orang-orang yang dapat melaksanakan tugas dengan baik, bukan hanya memiliki pengetahuan teoritis.
Dalam pidatonya, Prabowo menggarisbawahi pentingnya kemampuan pelaksanaan tugas daripada usia seseorang.
Dia bahkan menyebut contoh seorang CEO yang masih muda untuk menekankan kemampuan adalah faktor kunci.
Dari kriteria tersebut, Prabowo telah menyebut Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebagai salah satu calon menteri yang cocok, mengingat pengalamannya sebagai seorang praktisi di sektor pertanian.
"Menteri Pertanian yang sekarang seorang praktisi, dan mungkin Anda bisa menduga-duga siapa tahu kalau saya yang terima mandat, siapa yang kira-kira akan menjadi Menteri Pertanian di kabinet baru, kira-kira, mungkin. I want only do-ers," ungkap Prabowo.
Dengan demikian, Prabowo menegaskan bahwa dia ingin menteri yang bisa beraksi dan melaksanakan tugasnya dengan efektif dalam kabinet barunya. (*)