PINUSI.COM - Pakar hukum dan tata negara Refly Harun turut menyoroti desas-desus merapatnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Partai Golongan Karya (Golkar).
Isu Jokowi gabung Golkar sudah sudah santer dalam satu dua hari belakangan ini.
Isu itu mengemuka setelah hubungannya dengan PDIP semakin berjarak akhir-akhir ini.
Menurut Refly Harun, bergabungnya Jokowi ke Golkar adalah kabar buruk bagi Bangsa Indonesia, kehadiran Jokowi ke dalam partai politik berlambang pohon Beringin itu disebutnya sebagai bagian dari perusakan demokrasi di negara ini.
“Cara-cara seperti ini kan sangat merusak demokrasi,” kata Refly ketika ditemui di Mampang, Jakarta Selatan, Senin (4/3/2024).
Perusakan demokrasi yang dimaksud Refly adalah pemberian mandat kepada Jokowi untuk mengontrol partai.
Bisa saja, kata dia, Jokowi langsung menjadi ketua umum partai tersebut, kendati baru beberapa jam menjadi kader Partai Golkar.
Menurut Refly hal ini sangat mungkin terjadi. Sebab, sebelumnya putra Jokowi, Kaesang Pangarep, telah terlebih dahulu melakukan itu, baru dua hari gabung Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dia langsung menjadi pucuk pimpinan partai.
"Kira-kira pertama nasibnya sama dengan putranya Kaesang yang cukup dua hari bergabung untuk mengontrol partai, ya mungkin tidak menjadi ketua umum, tapi ketua dewan pembina,” bebernya.
Jokowi dirumorkan bakal bergabung ke Partai Golkar setelah purna tugas pada Oktober 2024.
Isu liar ini telah dikonfirmasi langsung ke Jokowi, namun kepala negara tak memberi jawaban.
Jokowi hanya tersenyum mendengar pertanyaan awak media terkait hal itu, ketika jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sebelum berangkat ke Australia pada Senin (4/3/2024).
Jokowi lantas beranjak pergi tanpa memberikan sepatah kata pun. (*)