PINUSI.COM - Relawan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD menuding Pilpres 2024 dicurangi pihak tertentu.
Kecurangan itu bikin hasil perolehan suara pasangan 3 menjadi yang paling sedikit dibanding dua pasangan lainnya, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ketua Umum Projo Ganjar Haposan Situmorang mengatakan, indikasi kecurangan pemilu itu bukan hanya terendus pihaknya, namun dugaan penyelewengan itu sudah diketahui khalayak umum.
"Kita lihat sebagaimana yang disajikan atau disampaikan oleh orang per orang di medsos."
"Yakni seperti lembaran suara telah dicoblos terlebih dahulu, intimidasi oleh oknum-oknum aparat serta menghalang-halangi mengikuti pemilu," kata Haposan ketika dikonfirmasi, Kamis (15/2/2024)
Haposan menegaskan, dugaaan kecurangan Pemilu 2024 dilaksanakan dengan sangat terencana dan sistematis.
Kata dia, indikasi kecurangan itu sudah terlihat sejak adanya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90 Tahun 2023 tentang syarat calon wakil presiden.
"Yang putusan MK dimaksud oleh MKMK memutuskan telah terjadi pelanggaran etika berat."
"Demikian juga dengan putusan DKPP yang menyatakan Ketua KPU telah melakukan pelanggaran etika. Namun semua itu terabaikan oleh penguasa saat ini," ujarnya.
Bukan hanya itu, ada juga tindakan penguasa yang mencurigakan seperti menggelontorkan bantuan sosial (bansos) menjelang pemungutan suara, serta pengerahan kepala desa untuk mendukung pasangan capres tertentu.
"Atas dasar data-data dugaan kecurangan dimaksud, Relawan Projo Ganjar meminta KPU sebagai pelaksana pemilu, berlaku jujur, yakni dengan atas kesadaran sendiri, untuk membatalkan hasil pemilihan presiden tanggal 14 Februari, serta melakukan pemilihan ulang khusus pemilihan presiden dan wakil presiden, agar muruah demokrasi di Indonesia tidak ternodai oleh nafsu," paparnya. (*)