PINUSI.COM - Korea Selatan memiliki masalah tingkat kelahiran terendah, yakni 0,78% pada 2022.
Bahkan, Pemerintah Korea Selatan memprediksi angka itu akan terus menurun hingga 2025.
Salah satu perusahaan konstruksi di Korea Selatan bernama Booyoung group, siap menggelontorkan uang miliaran untuk mengatasi maslaah tersebut.
Booyoung Gropu membuat kebijakan, bagi karyawan yang memiliki bayi, akan diberikan uang tunai sebesar 100 juta won atau sekitar Rp1,18 miliar.
Perusahaan ini juga akan memberikan karyawannya uang 7 miliar won atau setara Rp82,8 miliar, jika punya 7 bayi.
Ketua Booyoung Group Lee joong Keun mengatakan, perusahaannya siap memberikan dukungan finansial untuk karyawannya yang sedang membesarkan anaknya.
Bahkan, jika karyawannya tersebut memiliki tiga bayi, akan diberikan opsi memilih perumahaan sewa atau uang tunai Rp3,5 miliar.
"Saya harap kami dapat diakui sebagai perusahaan yang berkontribusi dalam meningkatkan angka kelahiran dan mengkhawatirkan masa depan negara ini," harap Lee.
Sebelumnya, pemerintah bersama perusahaan swasta lainnya berusaha mengatasi masalah tersebut, dengan memberikan insentif agar mendorong masyarakat Korea Selatan memiliki lebih banyak anak, namun memang tidak sebesar Booyoung Group.
Korea Selatan menjadi negara dengan tingkat kelahiran terendah sebesar 0,78%, di mana Badan Statistik Korsel menilai angka tersebut akan menurun pada 2025, sekitar 0,65%. (*)